Aceh Besar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melibatkan semua pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan kekerdilan atau stunting pada generasi penerus.

"Gerakan pencegahan stunting menjadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah di bidang Kesehatan," kata Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar di Takengon, Selasa.

Ia menjelaskan stunting menjadi gambar masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan pendeknya pertumbuhan badan dan menjadi indikator derajat kualitas hidup masyarakat.

"Pemkab Aceh Tengah sangat peduli untuk menurunkan angka stunting dan sudah dimulai dengan menerbitkan beberapa regulasi," katanya.

Shabela juga mendorong peran aktif seluruh pemangku kepentingan di daerah dataran Tinggi Gayo tersebut melalui tugas dan fungsi masing-masing sehingga kasus tersebut dapat ditekan setiap tahun.

"Mencegah stunting bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, tapi banyak pihak terlibat di dalamnya," kata Shabela di sela-sela rapat koordinasi lintas sektor upaya penurunan stunting.​​​​​​​

Dia juga berharap dalam menurunkan angka stunting tersebut butuh dukungan masyarakat dalam merencanakan kehidupan keluarga, mulai dari usia nikah, memperhatikan asupan gizi dan makanan bayi selama seribu hari pertama dan mengatur jarak kelahiran.

Kadis Kesehatan Aceh Tengah, Jayusman mengatakan setiap pemangku kepentingan dapat bekerja sesuai dengan alokasi tugas yang dibebankan untuk menurunkan angka kekerdilan 

"Kita berharap melalui sinergi dari seluruh Pemangku Kepentingan angka stunting di Kabupaten Aceh Tengah dapat menurun," katanya.

Angka stunting Kabupaten Aceh Tengah tergolong tinggi. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Nasional tahun 2018 mencapai 30,2 persen. Survei tersebut dilakukan pada 10 kampung yang menjadi Lokus di lima Kecamatan, dengan objek survei bayi berusia 0 - 3 tahun.*


Baca juga: SEAMEO : "stunting" hambat terciptanya generasi emas

Baca juga: Sejumlah negara belajar penanganan "stunting" di Lombok Barat


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019