Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggagalkan penyelundupan 50 bungkus narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi yang disembunyikan dalam empat jeriken sekaligus menangkap tiga orang tersangka yakni Roni, Hari, dan Iwan.

"Pengungkapan berawal dari informasi masyarakat bahwa pada hari Jumat (17/5) di wilayah Dumai-Riau akan ada transaksi narkoba," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari dalam pesan singkat whatsapp yang diterima, di Jakarta Pusat, Minggu.

Selanjutnya Tim BNN melakukan penyelidikan hasilnya diketahui bahwa narkotika jenis sabu-sabu itu diselundupkan melalui jalur laut dari Malaysia sudah masuk ke Dumai, dan akan diserahkan kepada dua orang laki-laki yang dicurigai mengendarai mobil Toyota Fortuner warna putih.

Kemudian, Tim BNN berupaya untuk menghentikan dan memeriksa mobil tersebut, namun berusaha melarikan diri, sehingga terjadi kejar mengejar.

Dia menjelaskan bahwa petugas berupaya menghentikan mobil tersebut dengan memberikan tembakan peringatan dan menutup jalan dengan kendaraan truk, namun tetap berupaya melarikan diri menabrak mobil petugas, sehingga petugas melakukan penembakan terarah ke mobil tersebut.

"Mobil berhasil dihentikan di Jalan Raya Arifin Ahmad, Kota Dumai, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan isi kendaraan, ditemukan barang bukti sebanyak 50 bungkus narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi yang disembunyikan dalam empat jeriken serta menangkap tiga penumpangnya," kata Arman.

Dari tiga penumpang yang diamankan tersebut, dua mengalami luka tembak yakni Hari ditembak di bagian paha dan Iwan ditembak di bagian kaki.

"Dari keterangan tersangka yang diamankan, diketahui bahwa mereka dikendalikan oleh pelaku lainnya atas nama Radianto," kata Arman.

Radianto ditangkap pada hari Sabtu (18/5) sekitar pukul 04.00 WIB di rumahnya Gang Jambu, Duri, Dumai.

Jumlah tersangka yang berhasil ditangkap sebanyak empat orang, dengan barang bukti 50 kilogram sabu-sabu dan pil ekstasi warna biru, hijau, dan kuning sebanyak 23.000 butir serta bukti nonnarkotika dua unit mobil, beberapa alat komunikasi, dan kartu identitas.

"Seluruh tersangka dan barang bukti saat ini sudah dibawa ke BNN Pusat," kata Arman.

Dia menjelaskan bahwa dari hasil evaluasi BNN, ada perubahan lokasi penyelundupan dari titik masuk perairan Aceh ke perairan Riau. Saat ini terdapat peningkatan penyelundupan sabu-sabu dari Malaysia ke Indonesia masuk melalui daerah Rupat, Bengkalis, Dumai, Riau.

"Sindikat narkoba ini menggunakan transportasi jalur laut dengan modus penangkapan ikan dan serah terima narkoba antarsindikat di tengah laut dari kapal ke kapal (ship to ship)," kata Arman pula.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019