B (ANTARA) - Para ulama, cendikiawan muslim, dan tokoh lintas agama se-Provinsi Lampung akan berkumpul dalam acara multaqo dalam rangka mewujudkan Indonesia damai yang akan digelar di Hotel Novotel Lampung, Senin (20/5).

"Dalam acara itu, para pimpinan ormas Islam dan para cendekiawan Lampung akan memaparkan dan menyerukan kedamaian, mempererat silaturahmi sesama anak bangsa, menjauhi pertengkaran, dan perpecahan," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid di Bandarlampung, Minggu.

Khairuddin menjelaskan, nantinya para ulama dan tokoh Lampung akan berkomitmen dan sepakat menjaga kondusifitas Lampung untuk Indonesia damai pascapesta demokrasi yang sudah digelar pada tanggal 17 April 2019 lalu.

"Kita ajak juga masyarakat untuk tidak terpancing dengan aksi yang inkonstitusional yang akan banyak menjadikan kemudlaratan dan membawa efek negatif sekaligus tidak sejalan dengan prinsip agama Islam yang cinta kedamaian," kata dia.

Menurutnya, saat ini masyarakat harus diingatkan kembali semangat untuk terus menumbuhkan kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika sekaligus menghindari segala bentuk provokasi, fitnah, dan kekerasan.

Dengan menaati perundang-undangan yang berlaku hal itu bertujuan sebagai bentuk hormat dan kepatuhan masyarakat kepada pemerintah.

"Pemilu sudah usai, sekarang saatnya kita menumbuhkan kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika," katanya.

Doktor Hukum Tata Negara dan Politik Hukum (Siyasah Syar'iyyah) menilai gerakan "people power" seharusnya tidak perlu dilakukan karena hal itu merupakan tindakan yang lebih banyak membawa kemudlaratan daripada kemanfaatan.

Ia mengajak semua elemen untuk memberikan kepercayaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu dalam bekerja dan menghasilkan keputusan.

"Sebagai lembaga resmi, KPU sudah bekerja maksimal dan harus didukung dalam mengambil keputusan pada 22 Mei mendatang. Jangan sampai negara tidak kondusif apalagi sampai berantakan hanya gara-gara Pilpres," katanya.

Ia menambahkan, siapapun yang akan terpilih merupakan ketetapan dari Allah SWT dan yang terbaik untuk Indonesia. Apalagi keputusan yang akan diambil oleh KPU dilakukan di bulan suci Ramadhan 1440 H.

"Tentu menurut akan menambah keberkahan untuk mewujudkan Baldatun Tahyyibatun wa Rabbun Ghafur," kata dia.

Pewarta: Edy Supriyadi/Damiri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019