Jakarta City Philharmonic juga menampung karya komponis muda yang telah melalui kurasi, jadi tidak memainkan karya yang itu-itu saja
Jakarta (ANTARA) - Anggota komite musik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Otto Shidarta menyatakan orkestra musik klasik Jakarta City Philharmonic memberikan ruang bagi karya-karya dari komponis muda.

"Jakarta City Philharmonic juga menampung karya komponis muda yang telah melalui kurasi, jadi tidak memainkan karya yang itu-itu saja," katanya di Jakarta, Jumat.

Dengan adanya ruang tersebut, komponis muda pun semakin semangat untuk menghasilkan karyanya.

Dari tahun ke tahun, menurut Otto, masyarakat semakin antusias untuk melihat pertunjukan Jakarta City Philharmonic.

Penontonnya juga tidak hanya dari kalangan tua saja, tetapi juga dari kalangan muda.

Jakarta City Philharmonic dibentuk oleh gagasan Dewan Kesenian Jakarta bersama Badan Ekonomi Kreatif.

Pada November 2016, orkestras tersebut melangsungkan konser perdananya.

Untuk tahun 2019, katanya, Jakarta City Philharmonic telah mandiri, dan melangsungkan konser dengan dukungan dari Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.

Otto mengatakan kelompok orkes tersebut dibentuk untuk melengkapi Jakarta sebagai kota metropolitan.

"Baru kali ini Jakarta memiliki orkestra yang di dalamnya menanhgung banyak pemusik dan komponis muda," demikian Otto Shidarta.

Baca juga: Jakarta Philharmonic Orchestra bawakan komposisi Ismail Marzuki

Baca juga: "Nyanyian Cinta Negeri" jadi konser penutup JCP tahun 2018

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019