Sungsang, Kabupaten Banyuasin, (ANTARA) - Sebanyak 120 turis mancanegara disambut dengan tarian dan kuliner khas asal Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan saat tiba di Dermaga Desa Wisata Sungsang 4, Kecamatan Banyuasin II, yang dikenal dengan sebutan Kampung Nelayan Sungsang, Jumat.

Setelah menjalani perjalanan laut menumpang Kapal Pesiar Coral Adventure, para wisatawan mancanegara ini dipandu pejabat setempat menuju ke pusat keramaian yang ada di dermaga tersebut, dan sudah ada tarian penyambutan khas daerah di sana.

Kemudian, para turis yang sebagian besar berusia paruh baya dengan profesi sebagai peneliti ini diajak mengunjungi sejumlah stan kerajinan  tangan warga Banyuasin.

Beberapa turis tanpa segan-segan mengalungkan selendang hasil tenun warga setempat ke leher mereka, dan tak lupa langsung mengabadikan momen tersebut dengan kamera atau telepon selulernya.

Setelah puas melihat-lihat kerajinan tangan serta meladeni sejumlah permintaan swafoto warga setempat, mereka kemudian berkumpul di Rumah Adat untuk menyantap hidangan khas daerah dengan duduk lesehan.

Salah seorang turis asal Australia, Monic mengatakan sangat berbahagia atas sambutan yang meriah dari warga setempat. "Desa Sungsang di Indonesia ini penuh warna, saya sangat menyukainya. Ini untuk pertama kalinya saya ke sini,” kata dia yang diwawancarai setelah makan siang di rumah adat Desa Wisata Sungsang.

Puluhan wisatawan mancanegara tiba di Kampung Nelayan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (25/4) sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan Kapal Pesiar Coral Adventure.

Wisatawan mancanegara ini rata-rata berprofesi sebagai peneliti asal Inggris, Belgia, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru, Rusia, Belanda dan Australia yang sengaja mendatangi permukiman Sungsang di muara Sungai Musi yang menghadap Selat Bangka atau Laut Cina Selatan ini untuk berwisata sejarah.

Wakil Bupati  Banyuasin H Slamet mengatakan kehadiran turis mancanegara ini menumbuhkan kebanggaan bagi warga Banyuasin karena yang datang mencapai 120 orang.

Seperti diketahui para turis ini bermaksud napak tilas perjalanan nenek moyang mereka yang pernah singgah di kawasan ini pada abad 18.

Menurutnya, hal itu wujud nyata bahwa Desa Sungsang yang berada di kawasan pesisir Banyuasin ini memiliki daya tarik di bidang pariwisata.

“Pemerintah akan berusaha keras menangkap potensi ini, karena sektor pariwisata ini memiliki dampak multi yang bisa menyejahterakan masyarakat,” kata dia.

Bukan hanya dari sisi pariwisata, Desa Sungsang ini juga memiliki potensi di sektor perikanan dan hutan mangrove karena memiliki luas perairan 255.000 kilometer persegi.

Lantaran keindahan alamnya, para turis ini berjanji akan datang kembali ke Sungsang untuk melihat fenomena kedatangan burung migran yakni burung Siberia ke Sembilang, Banyuasin.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019