Jakarta (ANTARA) - Pameran dagang kerajinan internasional Inacraft 2019 akan memamerkan produk kerajinan unggulan dari kesenian dan kebudayaan Betawi sebagai ikon utama pamerannya.

Gelaran Inacraft ke-21 secara khusus bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengangkat ikon pameran budaya Betawi.

Di samping menampilkan produk kerajinan Provinsi DKI Jakarta sebagai ikon utama dan nuansa pameran, akan ada penampilan seni budaya seperti pagelaran seni musik dan hiburan tradisional.

"Inacraft tahun ini mengangkat tema sentral 'From Small Village to Global Market.' Kita ingin mewarnai dunia dengan handicraft-nya Indonesia yang berbagai macam dan banyak sekali," ujar Wakil Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Kerajinan Indonesia ASEPHI Gusmardi Bustami di Jakarta, Selasa.

Peserta dari pameran yang bertema sentral "From Smart Village to Global Market" itu kurang lebih sebanyak 1.700 peserta, yang terdiri 26 persen dari dinas-dinas daerah, sembilan persen dari kementerian/BUMN, dan sisanya 66 persen adalah dari peserta individu atau perseorangan.

Baca juga: Inacraft 2019 targetkan transaksi Rp149 miliar

Keistimewaan lainnya adalah dalam pelaksanaan Inacraft 2019 kali ini adalah untuk pertama kalinya hadir Paviliun Luar Negeri yaitu dari Maroko.

Maroko hadir sebagai Negara Kehormatan Inacraft 2019 itu didukung oleh Kementerian Pariwisata, Kerajinan, dan Sosial-Ekonomi dari Negeri Maghribi itu.

Produk kerajinan dan keragaman budaya dari Maroko itu akan menempati sekitar 216 meter persegi di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), 24-28 April 2018.

Pada tahun ini pula selain Maroko, ada juga sejumlah negara sahabat yang akan ikut menyemarakkan pameran dengan menampilkan produk kerajinan mereka seperti Jepang, Polandia, Pakistan dan Hongkong.

Rencananya, pameran kerajinan berskala internasional itu akan dihadiri oleh 1000 calon pembeli dari sekitar 60 negara itu.

Pameran akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Puluhan perajin asal Purbalingga bakal ikuti Inacraf 2019 di Jakarta
 

Pewarta: Devi Nindy Ramadhan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019