Palembang (ANTARA) - Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Irwan minta prajurit harus berperilaku sebagai anggota Sapta Marga sehingga Negara Kesatuan RI semakin kuat

Pendidikan pembentukan bintara reguler merupakan salah satu dalam membentuk prajurit berprilaku sebagai anggota Sapta Marga, kata Pangdam dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial saat pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Reguler TNI-AD dan Pendidikan Pertama Tamtama di Lahat, Senin.

Jadi Pendidikan Pembentukan Bintara Reguler TNI AD yang berlangsung selama dua bulan merupakan salah satu program dalam pembinaan personel dan pembinaan karier di lingkungan TNI AD.

Menurut dia, tujuannya untuk membentuk calon Bintara TNI AD agar memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Bintara serta kondisi jasmani yang samapta.

Pendidikan itu juga merupakan pelatihan dasar keprajuritan untuk merubah sikap, perilaku, pola pikir dan karakter dari masyarakat sipil menjadi prajurit TNI AD.

Melalui pendidikan ini, lanjut dia, prajurit akan dibentuk menjadi anggota Tamtama TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Selain itu mampu menghayati dan mengimplementasikan integritas kepribadian sebagai Tamtama, dan mengaplikasikan hukum dan perundang-undangan, pengetahuan dan keterampilan militer umum.

Oleh karena itu kepada para calon Bintara dan calon prajurit Tamtama diminta untuk belajar dan berlatih secara maksimal supaya menjadi prajurit profesional.

Laksanakan tugas belajar ini dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab serta tumbuhkan kemauan dan motivasi untuk meraih prestasi terbaik, ujar dia.

Sementara mengenai jumlah peserta Diktukba Reguler sebanyak 293 orang yang berasal dari satuan jajaran Kodam II/Swj, sedangkan Dikmata Gelombang I 2019 berjumlah 341 orang.

Mereka telah lulus melalui berbagai seleksi yang ketat, antara lain melalui seleksi administrasi, kesehatan, kesemaptaan jasmani, Mental Ideologi dan Psikologi.

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019