Bantul (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Bantul, AKBP Sahat Marisi Hasibuan mengatakan belum ada kerawanan wilayah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta usai pelaksanaan pemungutan suara pemilihan umum serentak 17 April 2019.

"Untuk kerawanan sampai saat ini (usai pemungutan) belum ada. Memang kerawanan di sini ada dua, pertama kerawanan dari sisi letak geografis dan kedua gangguan kamtibmas," kata Kepala Polres Bantul di Bantul, Kamis.

Menurut dia, kerawanan wilayah dari sisi geografis ini berupa rawan banjir, longsor dan gempa. "Ini semua sudah kita petakan dan tidak terjadi," katanya.

Kerawanan yang kedua yaitu gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) saat dan sesudah pemilu namun bisa diantisipasi, lanjut Kapolres Bantul,

"Kerawanan kamtibmas ini ada di beberapa tempat dan kita sudah tempatkan personel Brimob yang ditambah dengan kekuatan dari TNI. Jadi apabila nanti di situ ada keributan ada kejadian bisa cepat kita selesaikan," katanya.

Sementara itu bagi pendukung pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden dan calon legislatif, Kapolres mengimbau agar tidak ada perayaan kemenangan secara berlebihan apalagi dengan konvoi.

"Bukan larangan, kita mengimbau, artinya siapapun yang menang itu yang terbaik, begitu juga dari caleg misalnya dia kalah dia harus menerima, begitu juga yang menang, tapi jangan euforia," katanya.

"Kita harus saling menghargai, sehingga Bantul ini bisa tetap aman dan kondusif, itu yang kita harapkan termasuk dari Pak Bupati selalu memberikan 'statement' Bantul harus aman," katanya.

Terkait dengan pengamanan pemilu 2019 di Bantul, Kapolres mengatakan telah menerjunkan kekuatan dua pertiga personel dari kesatuannya yang disebar di sebanyak 3.040 tempat pemungutan suara (TPS) se-Bantul.

"Kita telah memantau TPS-TPS dan situasi aman, artinya tidak ada pelanggaran, keributan maupun kekacauan, berkat kerja sama masyarakat dan aparat keamanan sehingga tercipta situasi yang aman dan kondusif," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019