Kita tunjukkan sebagai pendamping KAT yang punya integritas dan bertanggung jawab
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita berpesan agar para pendamping sosial Komunitas Adat Terpencil (KAT) untuk menjaga integritas selama bertugas mendampingi masyarakat di daerah terpencil.

"Pesan saya bahwa selama bertugas senantiasa selalu memegang teguh prinsip, yaitu selalu menjaga sikap, ucapan, tindakan dan perilaku karena banyak kejadian aneh di lapangan kalau kita tidak menjaga diri. Kita tunjukkan sebagai pendamping KAT yang punya integritas dan bertanggung jawab," katanya di Jakarta, Selasa.

Mensos pada peluncuran dan pelepasan 45 pendamping sosial KAT di lobi utama gedung Kementerian Sosial juga mengingatkan bahwa mereka sudah menjadi bagian dari pemerintah, khususnya Kementerian Sosial sehjgga harus menjaga marwah pemerintah dan marwah Kemensos.

"Apa kalian siap?" tanya Agus kepada para pendamping yang dijawab "siap" dengan lantang oleh mereka.

Di samping itu, ia juga berpesan agar mereka selalu semangat dan menjaga kesehatan di wilayah terpencil yang minim fasilitas.

"Saya juga percaya dan yakin teman-teman disini sudah mendapatkan bekal melalui pendidikan dan latihan selama 20 hari di Lembang. Saya yakin itu menjadi modal dalam melakukan tugas saya yakin tidak mudah," kata Agus.

Sebanyak 45 pendamping sosial KAT akan ditempatkan selama delapan bulan hingga setahun di sejumlah wilayah Komunitas Adat Terpencil untuk memberikan pendampingan kepada masyarakatnya.

Mereka dibekali berbagai pengetahuan untuk dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan masyarakat seperti wawasan kebangsaan dan pertanian.

Salah seorang pendamping sosial KAT, Jumriyanti asal Gorontalo yang ditugaskan di Sangihe, Sulawesi Utara mengatakan ia termotivasi untuk ikut dalam program tersebut agar dapat memberdayakan masyarakat di daerah terpencil.

Baca juga: Menteri Sosial lepas 45 pendamping Komunitas Adat Terpencil

Baca juga: Dana pemberdayaan komunitas adat terpencil Rp137 M

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019