Palembang (ANTARA) - Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2018 mencapai 69,39 atau meningkat sebesar 0,53 jika dibandingkan 2017.

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Senin, mengatakan, pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Berdasarkan data BPS disebutkan bahwa bayi yang lahir di Sumsel pada tahun 2018 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 69,41 tahun, lebih lama 0,23 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya.

Kemudian, anak-anak yang pada tahun 2018 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,36 tahun (Diploma I), lebih lama 0,01 tahun dibandingkan dengan anak yang berusia sama pada tahun 2017.

Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,00 tahun (kelas VIII), lebih lama 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2018, masyarakat Sumatera Selatan memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar 10,652 juta rupiah per tahun meningkat 432 ribu rupiah dibandingkan pengeluaran tahun sebelumnya.

Ia mengatakan IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia karena IPM dapat menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Secara umum, pembangunan manusia Sumatera Selatan terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2018. IPM Sumatera Selatan meningkat dari 64,44 pada tahun 2010 menjadi 69,39 pada tahun 2018.

Selama periode tersebut, IPM Sumatera Selatan rata-rata tumbuh sebesar 0,93 persen per tahun mulai tahun 2010. Pada periode 2017–2018, IPM Sumatera Selatan tumbuh 0,77 persen.

IPM di Kabupaten/Kota

Pada tahun 2018, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 63,49 (Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir) hingga 77,89 (Kota Palembang).

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Umur Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 64,56 tahun (Kabupaten Empat Lawang) hingga 70,32 tahun (Kota Palembang).

Sementara itu, pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,40 tahun (Kabupaten Ogan Komering Ilir) hingga 14,39 tahun (Kota Palembang), serta Rata-rata Lama Sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas berkisar antara 6,45 tahun (Kabupaten Musi Rawas Utara) hingga 10,37 tahun (Kota Palembang).

Pengeluaran per kapita di tingkat provinsi berkisar antara 8,1 juta rupiah per tahun (Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir) hingga 14,6 juta rupiah per tahun (Kota Palembang).

Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2018 juga terlihat dari status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Jumlah kabupaten/kota yang IPM-nya berstatus “sedang” tetap sebanyak 14 kabupaten/kota, baik pada tahun 2017 maupun tahun 2018.

Tiga kota mempertahankan status "tinggi" pada tahun 2017 dan tahun 2018 yaitu Kota Palembang, Kota Lubuk Linggau, dan Kota Prabumulih.

Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2017 hingga 2018, IPM di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan mengalami peningkatan.

Kemajuan pembangunan manusia di kabupaten/kota didorong oleh peningkatan dimensi standar hidup layak, perbaikan dimensi pendidikan dan dimensi kesehatan.

Baca juga: KSP: kenaikan IPM bukti kerja nyata pemerintah
Baca juga: Gubernur: sejumlah daerah di Jatim perlu intervensi naikkan IPM
Baca juga: Pemprov dorong pemkab Bengkayang tingkatkan IPM dan desa mandiri

 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019