Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat dalam rangka meninjau progres rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan rumah tahan gempa (RTG) di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (6/4).

Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla beserta rombongan didampingi Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Tengah H Moh Suhaili FT dan ratusan masyarakat dan pelajar di tempat itu. Turut mendampingi Wapres, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo dan sejumlah pejabat Kementerian PUPR dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto.

Wapres sempat berdialog dengan masyarakat dan mendengarkan pemaparan dan penjelasan terkait proses percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa oleh Satgas Percepatan Rehabilitasi Rekontruksi Pascagempa NTB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.

Wapres JK berharap kepada masyarakat Desa Teratak untuk menjaga rumah tahan gempa yang telah dibangun melalui bantuan pemerintah tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Bantuan ini untuk mengurangi kesulitan masyarakat. Tentu atas apa yang diberikan bisa dijaga dengan baik dan disyukuri dan doakan kepada pihak yang sudah membantu dan berharap ini cepat selesai," ujar Wapres kepada masyarakat.

Selain itu, Wapres juga mengapresiasi atas apa yang dilakukan pemerintah mulai pusat, provinsi, kabupaten/kota, Kementerian PUPR dan TNI serta relawan yang telah membantu proses percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa yang terjadi di NTB pada akhir Juli hingga Agustus 2018.

"Selamat dan terima kasih telah bekerja keras membantu masyarakat, baik gubernur, bupati, wali kota, tentara, kementerian PU," katanya.

Sementara itu, Satgas Percepatan Rehabilitasi Rekontruksi Pascagempa NTB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, mengatakan pemerintah telah mencairkan anggaran sebesar Rp110 miliar.

"Dana ini di antaranya disalurkan untuk pembangunan rumah Rp5 miliar dan bantuan langsung kepada masyarakat sebesar Rp2,5 miliar. 

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019