Berdasarkan pemeriksaan awal, kejadian kebakaran tersebut karena kesalahan teknis, bukan kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain. Informasi dari sopir, ada kebocoran dari saluran solar sehingga terbakar
Banyumas (ANTARA) - Petugas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas selidiki penyebab kebakaran bus Rosalia Indah jurusan Surabaya-Purwokerto di tanjakan Krumput, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kata Kepala Satlantas Polres Banyumas Ajun Komisaris Polisi Himawan Aji Angga.

"Berdasarkan pemeriksaan awal, kejadian kebakaran tersebut karena kesalahan teknis, bukan kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain. Informasi dari sopir, ada kebocoran dari saluran solar sehingga terbakar," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya akan meminta keterangan lebih lanjut dari sopir maupun saksi-saksi yang lain guna mengetahui kronologi kejadian.

Menurut dia, seluruh penumpang yang berjumlah 11 oran dan dua awak bus selamat dari kejadian kebakaran tersebut. "Selamat semua, tidak ada korban," ucapnya.

Informasi yang dihimpun Antara, bus Rosalia Indah berpelat nomor AD-1700-CF yang dikemudikan Dedi Priyanto, warga Klapadua, Tangerang, Banten, terbakar pada hari Senin (1/4), sekitar pukul 05.10 WIB, di tanjakan Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas.

Berdasarkan keterangan sopir kedua, Heri Cahyadi, warga Endrosono, Kecamatan Semampir, Surabaya, kejadian tersebut disebabkan oleh kebocoran solar dari mesin atas atau injeksi yang selanjutnya merembes ke knalpot hingga akhirnya terjadi kebakaran.

Sebelum mengalami kebakaran, Heri Cahyadi dan Dedi Priyanto selaku awak bus Rosalia Indah bernomor lambung 317 berangkat dari Surabaya menuju Purwokerto dengan membawa 34 orang penumpang pada hari Minggu (31/3), pukul 20.00 WIB.

Sesampainya di Kantor Pusat Rosalia Indah, Palur, Solo, kedua awak bus tersebut mengganti armada dengan bus bernomor lambung 491 dan berpelat nomor AD-1700-CF karena bus bernomor lambung 317 mengalami kebocoran pada penyejuk udaranya (AC).

Selanjutnya bus tersebut melanjutkan perjalanan menuju Purwokerto dan sesampainya di Buntu, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, jumlah penumpang masih tersisa sebanyak 11 orang.

Akan tetapi ketika sampai di tanjakan Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, pada hari Senin (1/4), sekitar pukul 05.00 WIB, Dedi Priyanto yang kebetulan sedang mengendarai bus, melihat ada kepulan asap di kabin mesin belakang yang terlihat dari spion.

Oleh karena curiga terjadi kebakaran, Dedi segera mematikan mesin bus dan memutuskan saklar arus listrik dan membuka kabin belakang.

Saat mengetahui kabin mesin terbakar, Dedi segera berteriak memanggil Heri Cahyadi dan meminta seluruh penumpang untuk segera keluar dari bus.

Kedua awak bus berupaya memadamkan kebakaran tersebut dengan alat pemadam api ringan (APAR), namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil api menjalar dari belakang ke depan bus.

Selang 15 menit kemudian, bus yang semula berhenti, tiba-tiba mundur sejauh lebih kurang 100 meter dengan kondisi terbakar dan solar berceceran di jalan.

Api yang membakar bus tersebut dapat dipadamkan setelah dua mobil pemadam kebakaran dari Kemranjen dan Kembaran, Kabupaten Banyumas, datang ke lokasi kejadian.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019