Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru mengatakan pemerintah perlu melengkapi informasi cuaca bagi wisatawan minat khusus seperti para pendaki gunung, guna mengurangi risiko atau musibah pada saat melakukan aktivitas pendakian.

"Faktor keamanan penting diperhatikan terkait wisata minat khusus pendakian gunung, termasuk soal informasi kondisi cuaca secara berkala," kata Chusmeru di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Dia menjelaskan, terkait faktor keamanan pemerintah daerah melalui instansi terkait perlu terus mengeluarkan imbauan kepada para pendaki terkait keamanan pendakian dan kondisi cuaca terkini.

"Perlu juga disiagakan atau ditambah pos-pos keamanan bagi pendaki, dengan melibatkan berbagai unsur terkait," katanya.

Selain itu, kata dia, sarana dan prasarana medis perlu disiapkan guna menghadapi berbagai kemungkinan buruk.

"Jika memang kondisi cuaca tiba-tiba memburuk, tidak ada salahnya untuk menutup jalur pendakian untuk sementara," katanya.

Kedua, kata dia, yang perlu diperhatikan adalah faktor keselamatan.

Menurut dia, mendaki gunung saat ini bukan hanya dilakukan oleh para pendaki dari pecinta alam saja, tetapi juga oleh masyarakat biasa dengan motif rekreasi.

 "Para pendaki dari kelompok pecinta alam, seperti Mapala biasanya sudah terlatih dan profesional. Sehingga faktor keselamatan betul-betul telah dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan baik," katanya.

Sedangkan pendaki yang bertujuan rekreasi atau berwisata terkadang kurang memerhitungkan faktor keselamatan, ujarnya.

"Misalnya, tidak membawa peralatan pendakian yang lengkap, bekal makanan, serta berswafoto di tempat-tempat yang berisiko jatuh atau tergelincir," katanya.

Ketiga, yang perlu diperhatikan adalah faktor lingkungan. "Para pendaki profesional biasanya sudah paham tentang pentingnya menjaga lingkungan, seperti tidak merusak vegetasi yang ada di hutan. Namun pendaki yang berwisata dikhawatirkan mengabaikan faktor kelestarian lingkungan termasuk kebersihan," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, para pihak dan instansi terkait perlu terus melakukan sosialisasi kepada para pendaki khususnya yang bertujuan wisata, untuk mematuhi aturan terkait kelestarian lingkungan dan kebersihan guna menjaga ekosistem yang ada.

"Pengelola perlu sosialisasi tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pendaki. Hal itu bisa dilakukan di pintu atau pos pertama pendakian, maupun melalui papan pengumuman di setiap pos," katanya.

Sementara bagi pendaki, kata dia, hendaknya mempersiapkan diri secara baik.

"Kondisi fisik dan semua perlengkapan pendakian harus disiapkan. Dan jangan memaksakan diri untuk tetap mendaki jika cuaca sedang buruk, atau kondisi fisik tidak mendukung," katanya.


 Baca juga: Tiga pendaki Gunung Tampomas Sumedang tewas kedinginan
Baca juga: Seratusan pendaki Lawu terjebak akibat kebakaran hutan

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019