Kolong-kolong di dekat bandara dipagar, sehingga air tidak bisa keluar dan masuk di lubang bekas tambang tersebut
Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan Bandara Depati Amir Pangkalpinang terancam banjir, karena kolong atau lubang bekas tambang yang bersebelahan dengan bandara itu dipagar pemilik lahan.

"Kolong-kolong di dekat bandara dipagar, sehingga air tidak bisa keluar dan masuk di lubang bekas tambang tersebut," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan sekarang ini disaat hujan lebat turun kelurahan di sekitar bandara tersebut banjir dan digenangi air, karena terjadinya penyempitan saluran dan tempat penampungan air hujan tersebut di pagar pemiliknya.

Ia menyontohkan  beberapa waktu lalu Kampung Dul dan Cilok yang berdekatan dengan bandara terkena  banjir, karena hujan lebat dan tersumbatnya saluran air karena adanya pagar kolong tempat pembuangan air kelurahan tersebut.

"Kalau ini dibiarkan terus, maka disaat hujan lebat turan, bandara ini banjir yang akan mengganggu penerbangan di bandara tersebut," ujarnya.

Menurut dia, apabila bandara ini banjir, maka jelas akan mengganggu keberangkatan dan kedatangan pesawat udara yang pada akhirnya berdampak terhadap perkembangan pariwisata, investasi dan perekonomian masyarakat di daerah ini.

"Kita akan segera menindaklanjuti masalah ini, karena ini akan berdampak buruk terhadap aktivitas bandara di daerah ini," katanya.

Oleh karena itu diminta pemilik lahan untuk segera membuka pagar tersebut dan tidak menimbun kolong-kolong tempat penampungan air hujan ini.

"Masak kolong di pagar yang membuat genangan air hujan tidak bisa masuk ke lubang tambang tersebut," katanya.
 

Pewarta: Aprionis
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019