Pontianak (ANTARA News) - Guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra, optimistis bahwa Indonesia akan tetap utuh dan menjadi negara besar meski kini tengah mengalami hiruk pikuk pemilihan umum.

"Saya optimistis dalam melihat Indonesia, tetapi jangan melihat bahwa proses ini sudah selesai," kata dia, saat menghadiri dialog Memperkuat Nilai-nilai Kebangsaan Demi Kejayaan Indonesia, di Pontianak, Jumat.

Dialog itu digelar Forum Lintas Etnis Kalimantan Barat yang dimotori Prof Chairil Effendi, dari Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar.

Menurut Azra, kondisi ini harus dijaga secara terus menerus terlebih lagi saat ini ada tantangan dari luar. "Karena kalau dibiarkan, ini dapat menciptakan suasana yang tidak baik, yang dapat mengancam keindonesiaan," katanya menegaskan.

Ia mencontohkan maraknya informasi hoaks atau berita bohong. "Ini harus diberantas karena dapat merusak nilai-nilai sebuah kepercayaan, trust capital," kata dia.

Bahkan, lanjut dia, dapat membuat longgar jejaring kebangsaan di Indonesia. Interaksi antarsuku di Indonesia, secara langsung maupun tidak, ikut membentuk dan berproses menjadi Indonesia seutuhnya.

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, yakin Indonesia akan tetap utuh kalau ada percepatan pemerataan dalam kesejahteraan.

"Kalimantan Barat lebih beruntung karena indeks Gini, atau ketimpangan antara yang kaya dan miskin, lebih rendah dari nasional, yakni di kisaran 0,32," ujar Sutarmidji.

Sementara untuk perbedaan, ia menegaskan, hal itu sudah tercantum di dalam kitab suci sehingga tidak perlu lagi diperdebatkan.

Untuk itu, ia terus mendorong agar terjadi pemerataan kesejahteraan di Kalbar. Misalnya dengan pembangunan infrastruktur hingga tingkat desa. "Jalan dalam kondisi mantap di Kalimantan Barat, yang punya provinsi, hanya 51 persen. Kalau yang dikelola kabupaten dan kota, di bawah itu, sedangkan jalan nasional 92 persen kondisinya mantap," kata Sutarmidji.

Ia pun siap mendukung desa agar dapat berkembang menjadi desa maju dan mandiri dengan dukungan dari Pemprov maupun kabupaten kota.
 

Pewarta: Teguh Wibowo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019