Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi berharap Shalawat dan Dzikir Nasional Malam Munajat 212  yang digelar di Lapangan Monas tidak bermuatan politik praktis.

"Mengingat sekarang Bangsa Indonesia sedang memasuki masa kampanye, kami mengimbau agar acara yang sangat mulia tersebut tidak tercemari oleh kegiatan politik praktis sehingga tidak mengurangi nilai kesakralan dari kegiatan doa dan dzikir tersebut," demikian disampaikan Zainut di Jakarta, Kamis.

Zainut menyebut doa, dzikir dan bermunajat  adalah perbuatan yang mulia. Apalagi hal tersebut ditujukan untuk keselamatan bangsa dan negara.

Dia juga berharap kegiatan yang melibatkan banyak ormas Islam itu berjalan dengan lancar. "Harapan kami acara tersebut terlaksana dengan lancar, tertib, hikmat dan benar-benar diisi dengan kegiatan keagamaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujarnya.

Zainut juga mengimbau MUI DKI yang ikut memprakarsai kegiatan tersebut untuk tetap menjadikan MUI sebagai simpul dan pemersatu umat, menjaga ukhuwah Islamiyah maupun ukhuwah wathoniyah demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun, harmonis dan bersatu. 
Baca juga: MUI minta Munajat 212 tetap jaga persaudaraan
Baca juga: Sebanyak 12.000 personel gabungan mengamankan Malam Munajat 212

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019