Jakarta (ANTARA News) - Berbagai menu jengkol, dari tongseng hingga pasta, kini hadir di sebuah rumah makan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Berbagai menu jengkol itu hasil uji coba sendiri, kata pemilik salah satu rumah makan yang hanya menyediakan makanan olahan jengkol, Fatoni (48).

Setidaknya olahan yang ditawarkan di tempat makan itu adalah soto Betawi, tongseng, balado, rendang, semur, mie goreng, nasi goreng, pasta, bahkan kopi dengan jengkol. "Ide pertama istri hobi makan jengkol dan baunya dibawa pulang jadi saya mengolah agar tidak bau," kata Fatoni di Jakarta, Sabtu.

Lelaki yang dulu belajar seni lukis itu mengaku memiliki hobi memasak dan mencoba menciptakan resep sendiri untuk selanjutnya dicoba orang-orang terdekatnya. "Kalau teman terdekat setelah coba bilang enak saya keluarkan jadi menu," kata Fatoni.

Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mencoba beberapa menu jengkol menilai rasanya enak dan tidak berbau.

"Ini bagian dari keajaiban cita rasa makanan Indonesia dengan bumbu-bumbu yang membentuk makanan yang dibayangkan seperti bercita rasa surga," kata Hasto.

Politisi asal Yogyakarta itu pun mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi jengkol karena khasiatnya banyak, di antaranya mencegah jantung koroner, diabetes, mag; bermanfaat untuk penguatan tulang gigi; meningkatkan protein dan menstabilkan organ vital pada tubuh.

Ia pun berharap jengkol yang merupakan kuliner Nusantara kembali populer, seperti pesan Bung Karno agar dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak terjajah oleh makanan impor.
Baca juga: Pelajar Bengkulu ciptakan pestisida berbahan kulit jengkol 
Baca juga: Wali Kota Bogor borong jengkol di pasar sepulang umrah
Baca juga: Festival Jengkol Indonesia gaet UKM Singapura, Malaysia

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019