Jakarta (ANTARA News) - Saat memasuki 2018, Joko Widodo sadar benar bahwa istananya akan digempur dengan beragam "serangan" dari berbagai sisi.

Hoaks dianggapnya akan semakin membabi buta terlebih tahun politik adalah sekarang saatnya.

Pantas jika kemudian sang Presiden merapatkan barisan pembantunya jauh-jauh hari sebelum tahun ini ditutup.

Sebab Mantan Gubernur DKI itu ingin catatan gemilang dalam buku raportnya ketika tahun 2018 berakhir.

Sementara Pilpres 2019 tinggal menghitung hari maka target-target sudah seharusnya didulang pada saat-saat akhir ini.

Ibaratnya striker dalam permainan sepak bola, Jokowi ingin tendangannya menghasilkan gol yang sukses tanpa halangan saat detik-detik paling menentukan itu tiba.

Sepanjang 2018, ia tampak sangat ingin menata kembali pemerintahannya dengan rapi dan mengorganisir setiap target serta memantau proses pencapaiannya.

Proyek infrastruktur, sertifikasi lahan, dan bantuan sosial adalah prioritas utama seiring beragam program lain yang terus digenjot agar kian tampak hasilnya.

Sementara di dunia politik, Jokowi terlihat sangat ingin memperbaiki citranya sebagai sosok pemimpin yang memang dibutuhkan seluruh rakyat di Tanah Air.

Seiring hoaks yang terus menyerangnya baik secara pribadi maupun kepemerintahannya, Jokowi tak lagi mau tinggal diam.

Di tahun politik, ia menjawab semua tudingan miring yang dialamatkan padanya.

Ia menginginkan catatan yang bersih dan pencapaian yang gemilang sebagaimana janjinya dalam Nawa Cita sejak pertama dilantik sebagai Presiden RI pada 2014.

             
Kedaulatan Ekonomi

Tepat di hari terakhir 2018, Jokowi menuliskan pesan pada akun sosial media resminya bahwa Blok Mahakam di Kalimantan, Blok Rokan di Riau, dan delapan blok migas lain yang puluhan tahun dikelola perusahaan asing, kembali ke Pertamina. Freeport tahun ini juga kita miliki 51 persen, tulisnya lagi.

Menurut dia, Indonesia telah menutup tahun 2018 sebagai bangsa yang semakin berdaulat atas kekayaan alam sendiri.

Beberapa jam sebelumnya, ia berpuas atas pencapaian kinerja transaksi perdagangan saham 2018 di Bursa Efek Indonesia ia tutup Jumat lalu dengan angka IHSG 6.194, terbaik di Asia Tenggara, dan kinerja bursa terbaik kedua di Asia Pasifik. Laju inflasi pun terkendali.

Hal itu, katanya semakin membuat bangsa ini optimistis menatap masa depan perekonomian.

Sesuai keinginan Jokowi, sejumlah proyek infrastruktur penting pun mulai menampakkan hasilnya di akhir 2018.

Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 1.150 km dari Merak hingga Banyuwangi misalnya saja, kini sudah tersambung 933 km dari Merak ke Pasuruan. Sepanjang 616 km di antaranya dibangun pada 2015-2018.

Ruas selebihnya, Pasuruan-Banyuwangi 217 km akan tuntas pada tahun 2021.

Jokowi pun kian bersemangat manakala satu per satu proyek bandara baru mulai rampung dan resmi beroperasi.

Misalnya yang baru saja diresmikannya adalah Bandara Morowali di Sulawesi Tengah yang memungkinkan masyarakat di wilayah itu punya pilihan selain naik kapal laut untuk bisa ke wilayah-wilayah lain.

Kinerja Pemerintahan Jokowi sepanjang tahun ini tak ayal mengundang apresiasi meski ada beberapa yang justru kontra dan menuduh pemerintah membangun infrastruktur bermodalkan utang semata.

Meski begitu, Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA memaparkan elektabilitas Jokowi semakin tinggi sampai akhir tahun ini mencapai 53,2 persen.

Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan bahwa kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi pada Desember secara umum masih tinggi, bahkan mengalami kenaikkan dari November 2018.

      
Melawan Hoaks

Saat menjelang diusung sebagai capres pada 2014, Jokowi adalah "media darling" namun seiring berjalannya waktu dia harus berjibaku berperang melawan hoaks.

Derasnya berita bohong menerpanya semakin kencang di tahun politik mulai dari bahwa dirinya antek asing, PKI, hingga pro-China karena dianggap keturunan China.

Jokowi mengaku hoaks sepanjang tahun 2018 atau bahkan yang dihembuskan sebelumnya telah mendorong 9 juta orang terhasut.

Ia pun tak ingin tinggal diam dan mulai gencar melakukan klarifikasi langsung kepada masyarakat setiap kali punya kesempatan.

Jokowi merasa kerjanya semakin berat lantaran di tahun politik bahkan jajarannya sekalipun memiliki kepentingan bagi diri dan kelompoknya masing-masing.

Namun ia senantiasa berpesan kepada semua pendukungnya agar selalu mengkonfirmasi isu hoaks dan berita bohong yang menerpa pemerintahannya.

Beberapa tokoh pun berupaya untuk berdiri di sisi Jokowi bersama memerangi hoaks yang menerpanya.

Aktivis dan politikus Yenny Wahid misalnya tak segan menyebut Jokowi sebagai sosok pemimpin yang berani menentang asing dan bahkan berani menenggelamkan kapal-kapal asing yang masuk ke perairan nusantara.

Ia menyebut Jokowi sebagai orang kuat meskipun kurus secara fisik, saking kuatnya hingga orang yang berseberangan dengannya menyebut dirinya antek asing.

Padahal kata Yenny, justru Jokowilah yang terbukti berani melawan kepentingan asing termasuk ketika ada klaim Tiongkok di perairan Natuna yang dijawab Jokowi langsung dengan menaiki kapal perang mengamankan wilayah Natuna.

Apapun yang berkembang kemudian, seraya menutup tahun ini Jokowi pun semakin bisa berbangga dan bertanya kepada masyarakat melalui akun media sosialnya "akhir tahun ini kalian kemana?"

Sang Presiden menampilkan video animasi berdurasi singkat yang menggambarkan ada bandara baru, ada kereta baru, ada jalan tol baru, dan ada dermaga baru.

Menutup tahun dengan prestasi adalah keinginan Jokowi, dan di tahun berikutnya ia ingin beralih melakukan pembangunan mental sumber daya manusia (SDM).

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018