Jakarta (ANTARA News) - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan (UP) Paiton selain dikenal sebagai penyuplai aliran listrik ke sistem Jawa-Madura-Bali, juga turut bersinergi dengan elemen masyarakat untuk membangkitkan perekonomian di Probolinggo, Jawa Timur.

"Selain listrik yang dihasilkan, kami juga berupaya untuk bermanfaat bagi rakyat dan menjadikan hidup masyarakat menjadi lebih baik," ujar General Manager PT PJB UP Paiton Mustofa Abdillah dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Mustofa menyebut pihaknya juga berfokus pada keberlangsungan nelayan dan petani di area ring 1 pembangkit yang didirikan di Jalan Raya Surabaya - Situbondo KM 142, Desa Binor, Kecamatan Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Sebab, kedua profesi tersebut telah menjadi pekerjaan utama masyarakat di kawasan Paiton sejak sebelum berdirinya unit pembangkit listrik 25 tahun silam.

"Kami tidak ingin dua profesi tersebut hilang dikarenakan sudah tidak menarik dari sisi pendapatan dibanding kerja di unit pembangkit,” ujar dia.

Oleh karenanya, PJB UP Paiton melalui dua program kemasyarakatan ramah lingkungan yakni Organic Integrated System (OIS) dan Desa Wisata Binor Harmoni (Dewi Harmoni) mengupayakan peningkatan perekonomian keluarga nelayan dan petani di sekitar kawasan UP Paiton.

Program OIS oleh UP Paiton dilakukan untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan penerapan sistem pertanian organik.

Petani Paiton pionir OIS Abdul Nasir menyebut adanya peningkatan produktifitas hasil tani yang juga diikuti pendapatan kelompok tani menjadi 861 juta untuk dua kali masa tanam pada 2018.

"Dampak lainnya adalah dibentuknya kelompok petani organik 'Suka Maju', di mana 10 orang di antaranya telah berhasil mendapatkan sertifikat sebagai fasilitator pertanian organik dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Seloliman, Mojokerto, Jawa Timur," ujar Abdul.

Selain di bidang pertanian, PJB UP Paiton juga mengembangkan Desa Wisata Pantai Harmoni (Dewi Harmoni) bersama Kepala Desa Binor, Hostifawati, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, para nelayan, serta masyarakat untuk konsisten menjaga kebersihan pantai dan melestarikan ekosistem laut.

Berbagai upaya juga dilakukan seperti transplantasi terumbu karang, pembangunan fish apartement dan pembentukam Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) yang bertugas menjadi "Polisi" untuk menjaga kawasan laut Desa Binor dari praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Hasilnya, untuk per hari nelayan Paitonmampu mendapatkan rata-rata 80 kg tangkapan ikan dengan harga jual tertinggi adalah Rp 56.000,00 per kilogramnya.

"Kondisi ini dapat tercapai karena adanya simetris bantuan PT PJB dan terjaganya ekosistem perairan di wilayah Desa Binor,” ujar Ketua Kelompok Nelayan Johan Oktarianto.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018