Proyek digitalisasi bisnis perpasaran menjadi perhatian kami pada saat ini karena sudah menjadi kebutuhan
Jakarta (ANTARA News) -  Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) saat ini tengah mempersiapkan aplikasi berbasis Android bernama "PasarKita" yang dapat dipergunakan untuk transaksi pembayaran retribusi, transaksi, dan pembayaran lain-lain.

"Aplikasi ini akan diperkenalkan dalam penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertempat di Hotel Aryaduta Jakarta yang berlangsung tanggal 12-13 Desember 2018," kata  Ketua Umum Asparindo, Y.Joko Setyanto di Jakarta, Senin..

Joko juga menyampaikan Presiden RI Joko Widodo  dijadwalkan akan membuka Rakernas yang akan dihadiri 1.000 peserta yang mewakili pengelola pasar yang sampai saat ini jumlahnya tercatat lebih dari 9.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia

Joko juga menyampaikan acara Rakernas ini juga akan diisi dengan beberapa sesi diskusi, dimana  Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara akan menjadi Keynote Speaker pada acara tersebut. 

“Melalui Rakernas, Asparindo mencoba memperkuat konsilidasi antar Pengelola Pasar Rakyat di tingkat Kota/Kabupaten yang tersebar di 34 Provinsi. Proyek digitalisasi bisnis perpasaran menjadi perhatian kami pada saat ini karena sudah menjadi kebutuhan,” ujar dia.

Joko menambahkan, pasar rakyat mempunyai peranan penting dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, memberikan kesempatan kerja dan berusaha, serta menjadi lokomotif pengembangan perekonomian nasional. 

Lebih lanjut kata Joko, Asparindo sangat mendukung pelaksanaan gerakan non tunai dalam transaksi pembayaran. “Karena alasan itu pada Rakernas ini kami angkat tema Digitalisasi Pasar Rakyat,” tuturnya.

Seiring dengan itu, Asparindo akan mempersiapkan aplikasi PasarKita dengan berbasis Android untuk transaksi pembayaran e-retribusi dan transaksi jual beli di pasar rakyat serta pembayaran lainnya, seperti pembayaran listrik, air, dan sebagainya. 

Rakernas 2018 ini lanjutnya, akan menjadi sangat penting karena menjadikan digitalisasi sebagai program pengembangan manajemen perpasaran. 

Mengingat digitalisasi pasar akan menjadi faktor esensial di balik perkembangan dan pertumbuhan pasar tradisional ke depan. “Tema yang diangkat Rakernas Asparindo sangat menarik, karena ini merupakan ide besar yang harus segera direalisasikan,” tambahnya. 

Lebih dari itu, “Program digitalisasi,selain menciptakan efisiensi, digitalisasi pasar tradisonal juga akan membuat transaksi para pedagang dan pembeli lebih cepat, nyaman, aman; cardless & Cashless,” ujarnya. 

Tidak hanya itu, digitalisasi pasar tradisional ini juga bisa mendorong peningkatan daya saing pasar tradisonal menghadapi pasar modern dan bahkan survival menghadapi persaingan era Teknologi Digital. 
Perkembangan teknologi yang pesat mengubah cara suatu bisnis bekerja, termasuk pasar rakyat. 

"Karenanya suka tidak suka, pasar tradisional harus mulai mengadopsi teknologi dengan cepat agar tidak tenggelam, bisa bersaing dengan pasar modern, dan bersaing di Era Teknologi Digital. Jadi, mengakselerasi transformasi cara kerja pasar rakyat dari tradisional ke digital menjadi sangat penting,: ujarnya. 

Baca juga: Digitalisasi bisnis bisa perluas pasar UMKM
Baca juga: PD Pasar Jaya kembangkan digitalisasi Pasar Santa-Pasar Tebet
Baca juga: Menkominfo dukung digitalisasi pasar tradisonal

 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018