Jakarta (ANTARA News) - Satuan Tugas Pangan mengawasi distribusi beras serta bahan pokok lain hingga tingkat bawah untuk memastikan stabilitas harga beras menjelang Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2019.

"Kami satgas pangan dibentuk dari Mabes Polri sampai tingkat Polres dan Polsek di bawah," kata Kasatgas Pangan Kombes Pol Nico Afinta di Jakarta, Kamis.

Nico menuturkan bersama Perum Bulog, Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan, Kementerian Pertanian serta pedagang, pihaknya terus mengawasi distribusi beras karena harga ditentukan ketersediaan dan distribusi.

Sejauh ini, menurut dia, tidak terdapat hambatan ketersediaan dan distribusi sehingga harga beras. Di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC),,misalnya, terjaga di bawah harga eceran tertinggi (HET).

"Tidak ada persoalan selama pedagang bisa melaksanakan ini. Caranya turun lapangan, melihat langsung mengontrol langsung bersama pedagang," kata Nico.

Sebelum melakukan operasi pasar beras, Bulog memberikan kewajiban pedagang beras menyerahkan daftar turunannya sehingga dapat diketahui jalur distribusinya.

Satgas Pangan melaksanakan tiga hal dalam menjaha stabilotas harga bahan pokok, yakni komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Ada pun yang mempengaruhi stabilitas harga bahan pokok adalah ketersediaan bahan pangan, distribusi bahan pangan dan fluktuasi harga pasar.

"Terkait HET beras medium diterapkan Rp9.450, diketahui Bulog bersama Food Station menggelontorkan beras dengan harga Rp8.500 dijual Rp9.000 masih dibawah HET," kata Nico.

Sejauh ini, pihaknya belum menemukan daerah yang dinilao memiliki kerawanan penyelewengan distribusi beras.
Baca juga: Harga beras medium ditargetkan Rp8.500 setelah operasi pasar
Baca juga: Perpadi minta stok beras digelontorkan
Baca juga: Serikat Petani nilai serapan beras oleh Bulog belum maksimal

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018