Dukung mendukung sebenarnya hak pribadi, tapi tolong jangan gunakan logo dan nama UI."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati politik dari Universitas Indonesia Donny Gahral Adian mengatakan kampus harus bebas dari politik praktis.

"Kampus harus dibebaskan dari politik praktis. Para kandidat calon presiden maupun calon wakil presiden boleh datang ke kampus, debat dan dibedah akademisi. Itu boleh, hal itu juga dilakukan di Amerika Serikat," ujar Donny di Jakarta, Kamis.

Namun kandidat tidak boleh datang sendirian dan menggunakan atribut universitas. Donny menyayangkan peristiwa dukungan yang diberikan oknum mengatasnamakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) yang mendeklarasikan dukungan pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pasalnya dalam deklarasi tersebut menggunakan logo UI Makara dan membawa nama UI.

Menurut Donny, hal itu bertentangan dengan surat edaran rektor yang menyatakan logo dan nama UI tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik praktis. UI adalah pencerah, penerang, dan marwahnya melahirkan kecerdasan.

"UI merupakan rumah cendekiawan, dan benteng akal sehat bangsa kita. Jadi yang diproduksi UI adalah kecerdasan bukan kekuasaan," kata dia.

Menurut dia, penggunaan nama dan logo UI merupakan suatu penghinaan terhadap akal sehat. Termasuk jika hal tersebut dilakukan oleh kubu Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sekalipun.

Untuk itu dia meminta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengambil tindakan tegas, agar kampus tidak dilibatkan dalam politik praktis.

"Dukung mendukung sebenarnya hak pribadi, tapi tolong jangan gunakan logo dan nama UI," kata Donny yang juga pengurus ILUNI UI itu.

Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018