Jakarta (ANTARA News) - Kompetisi drum online bertajuk Tama Groove Session kembali hadir tahun ini guna mencari bibit-bibit penabuh drum dari Indonesia, melibatkan sejumlah juri antara lain Kaz Rodriguez, Fuyu, dan Noriaki Kumagai yang merupakan mantan drummer Casiopea.

“Kami percaya, kompetisi ini akan membuka kesempatan bagi drummer-drummer di seluruh tanah air untuk menunjukan diri kepada dunia dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkiprah, bukan hanya nasional tetapi juga internasional," ucap Ikmal Tobing perwakilan penyelenggara sekaligus juri kompetisi, melalui keterangan pers, Selasa.

Ada tiga aspek yang menjadi penilaian juri, yaitu technique, groove hingga solo. Selain ketiga hal di atas, kemampuan menunjukan permainan yang unik juga menjadi tolak ukur keberhasilan seorang drummer untuk dapat menjadi pemenang pada kompetisi ini.

Siapapun dapat berpartisipasi dalam kompetisi ini tanpa memandang genre atau siapa gurunya. Konsep kompetisi online merupakan dianggap paling tepat karena dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia.

“Sistem kompetisi online ini juga sangat adil, karena kami memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempelajari backing track yang harus di fill in. Peserta memiliki waktu yang banyak untuk bermain dan berimprovisasi menurut gayanya," ujar Fajar Satritama, juri Tama Groove Session.

Pemenang akan mendapatkan hadiah satu set drum New Tama Starclassic Walnut Birch senilai Rp40 juta dan berkesempatan berangkat ke luar negeri.

Periode kompetisi berlangsung dari tanggal 1 November 2018, dan ditutup pada 31 Desember 2018.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018