Jakarta (ANTARA News) - Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, menanam benih padi Indonesia dalam rangka Hari Keputeraan Sultan yang ke–72, di Brunei, Senin (29/10).

Penanaman perdana benih padi hibrida varietas Sembada 188 dari PT Biogene Plantation itu dilakukan untuk memaknai peningkatan tali persahabatan Indonesia-Brunei.

"Indonesia membantu Brunei dalam upaya memenuhi kebutuhan pangannya dengan membantu menanam padi bibit unggul Indonesia",  kata Dubes RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan nota kesepahaman antara PT Biogene Plantation dan Kementerian Sumber-sumber Utama dan Pelancongan Brunei Darussalam, telah dilaksanakan uji coba penanaman padi hibrida varietas Sembada sebanyak tiga musim tanam dengan lima varietas yang diuji coba yaitu Sembada B9, 168, 188, 626, dan 989.

Benih padi tersebut ditanam di Kawasan Kemajuan Pertanian Wasan, Brunei Darussalam. 

Memperhatikan hasil produksi dari uji coba tiga kali penanaman dan dengan memperhatikan hasil produksi varietas-varietas lain sebagai pembanding, dapat disimpulkan bahwa varietas Sembada yang cocok dan memiliki produktivitas tinggi untuk ditanam di Brunei adalah Sembada B9 dan 188.

Dalam tiga kali uji coba penanaman, kedua varietas padi tersebut dapat menghasilkan enam ton padi per hektare atau dua kali lebih banyak dibandingkan varietas padi lain yang ditanam di Brunei.

Berdasarkan hasil tersebut, maka Kementerian Sumber-sumber Utama dan Pelancongan Brunei Darussalam memutuskan Sembada 188 akan dikembangkan di Brunei Darussalam. 

Keputusan tersebut ditindaklanjuti dengan impor perdana benih padi varietas Sembada 188 oleh Brunei Darussalam pada 3 September 2018. 

Ekspor benih padi hibrida tersebut dilakukan secara bertahap sambil dilakukan transfer teknologi dari Indonesia mengenai pola pertanian padi hibrida. 

“Penanaman padi hibrida varietas Sembada 188 menunjukkan bahwa kemajuan teknologi pangan Indonesia semakin berkembang dan mendapat kepercayaan luar negeri," kata Dubes Sujatmiko.

Untuk musim tanam ini, akan dilakukan pada lahan seluas 35 hektare yang akan ditangani oleh 19 petani Brunei dan seorang petani pendamping dari Indonesia. 

Selanjutnya penanaman akan dilanjutkan pada lahan seluas 500 hektare sehingga diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan Brunei Darussalam.

Selain itu, Dubes Sujatmiko menyatakan bahwa ekspor perdana benih padi ini diharapkan dapat memberikan dampak turunan untuk meningkatkan ekspor produk RI lainnya seperti mesin-mesin pertanian dan pupuk serta pengiriman tenaga ahli dari Indonesia.

Baca juga: Dubes RI serahkan surat kepercayaan ke Sultan Brunei

Sementara Prof. Dr. Jusuf dari PT Biogene Plantation menyatakan perusahaannya memiliki kewajiban moral bagi keberhasilan penanaman padi hibrida varietas Sembada 188 yang tidak hanya ditentukan oleh keunggulan benih, namun juga ketersediaan air, pupuk dan penanganan hama. 

Untuk itu perusahaan siap memberikan bantuan yang diperlukan dan mengusulkan adanya suatu kelompok kecil yang terdiri dari para ahli PT Biogene Plantation dan Kementerian Sumber-sumber Utama dan Pelancongan Brunei Darussalam yang akan melakukan kontak secara berkala guna mengawal keberhasilan penanaman perdana ini. 

Baca juga: Presiden Jokowi-Sultan Brunei bahas perdagangan, investasi dan TKI

Pewarta: Yashinta Pramudyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018