"Melalui kegiatan seminar Jasa Raharja and Police Go To Campus, kami berharap mahasiswa yang terlibat dalam acara tersebut bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas," kata Budi, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menyebutkan, seminar yang diikuti sekitar 2.500 mahasiswa itu sebagai salah satu upaya pihaknya yang merupakan bagian dari pilar kelima Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) mencegah kecelakaan lalu lintas secara persuasif dengan mengedukasi mahasiswa agar tertib berlalu lintas.
Menurutnya, tingkat kesadaran berlalu lintas yang baik dan benar saat ini masih menjadi perhatian khusus di Indonesia.
Hal itu, lanjutnya, dikarenakan masih banyaknya pengguna kendaraan bermotor yang tidak tertib dan bersikap tidak perduli terhadap orang lain.
Dirut Jasa Raharja itu menjelaskan melalui kegiatan Jasa Raharja and Police Go To Campus, diharapkan mahasiswa bisa menjadi pendorong atau pelopor keselamatan berlalu lintas, guna mendukung misi mewujudkan Indonesia sebagai negara ramah lalu lintas dan peduli berlalu lintas.
"Kami mengundang mahasiswa generasi milenial ini untuk tertib berlalu lintas dan berkeselamatan di jalan raya sehingga diharapkan dapat menekan angka kecelakaan, jadi kita harapkan mereka sebagai pelopor dari keselamatan," ujarnya lagi.
Budi Rahardjo Slamet juga mengungkapkan, selama tahun 2017, Jasa Raharja telah menyerahkan santunan kepada koraban kecelakaan baik meninggal maupun luka sebanyak Rp1,9 triliun, sedangkan hingga September 2018 jumlah santunan yang telah diserahkan mengalami peningkatan 40,97 persen atau Rp1,8 triliun karena adanya kenaikan nilai santunan sebesar 100 persen sesuai Ketentuan Menteri Keuangan No 15 dan 16 tahun 2017.
Baca juga: Dishub DKI bagi-bagi takjil gratis sambil sosialisasi tertib lalu lintas
Baca juga: Ditlantas gelorakan budaya tertib berlalu lintas
Baca juga: Jalan Kalimalang Bekasi jadi kawasan tertib lalu lintas mulai 2019
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
