yang tinggal di huntara itu yakni warga yang rumahnya mengalami rusak berat akibat gempa
Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membangun hunian sementara untuk korban gempa di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Parigi Moutong Rahmat, di Parigi, Selasa, mengatakan, hunian sementara yang dibangun dibiayai lewat dana CSR Kementerian BUMN melibatkan BNI Cabang Parigi dibawah pengawasan pemerintah daerah setempat.

"Sesuai petunjuk Pak Bupati Parigi Moutong, yang tinggal di huntara itu yakni warga yang rumahnya mengalami rusak berat akibat gempa. Barak ini dikoordinir oleh BNI Cabang Parigi," ucap Rahmat.

Mantan Kabid Binamarga PU Parigi itu menjelaskan, pelaksana pembangunan hunian sementara dikerjakan oleh PT Wijaya Karya yang juga merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang konstruksi.

Hunian sementara dibangun di empat Kelurahan di wilayah Parigi diantaranya Kelurahan Maesa, Loji, Bantaya dan Kelurahan Kampal, dimana masing-masing kelurahan dibangun satu unit dengan daya tampung maksimal 30 orang.

Bangunan tersebut semi permanen mengguna bahan baku baja ringan berukuran 6 x 8 meter dilengkapi dengan fasilitas MCK.

"Warga yang menempati bangunan itu nanti akan diatur oleh pemerintah Kelurahan. Yang jelas harus warga yang benar-benar sudah tidak memiliki rumah karena hancur diguncang gempa," kata Rahmat.

Baca juga: Pemerintah siapkan rencana induk rekonstruksi Palu

Pembangunan hunian sementara bagi warga korban gempa itu diperkirakan selesai beberapa hari ke depan.

Khusus Kelurahah Bantaya dan Maesa, proses pengerjaannya sudah mencapai 90 persen, sedangkan Kelurahah Loji baru 50 persen dan Kelurahan Kampal 40 persen.

"Kita targetkan pembangunannya selesai empat hingga lima hari ke depan karena akan ditinjau langsung oleh Menteri BUMN," sebut dia.

Pascagempa bermagnitudo 7,4 Skala Richter mengguncang Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala. Kabupaten Parigi Moutong turut berdampak bencana yang terjadi pada Jumat 28 September 2018.

Di Parigi Moutong, guncangan gempa pada Jumat petang itu, dirasakan cukup kuat sehingga ratusan bangunan gedung di Ibu Kota Kabupaten Parigi Moutong itu roboh dan rusak berat.

Menurut BPBD setempat, terdapat 318 rumah warga kondisinya rusak berat, 229 rusak sedang dan 553 rusak ringan. Berdasarkan data bangunan gedung terdampak, maka hunian sementara yang dibangun oleh pemerintah tidak sebanding dengan jumlah rumah warga yang rusak berat. 

Baca juga: Pemerintah akan bangun Kota Palu Baru di lokasi baru

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018