Saya tanya ke Pak Presiden dan dia sampaikan memang beliau yang memerintahkan Pak Jonan untuk membatalkan kenaikan harga premium
Nusa Dua, Bali  (ANTARA News) - Istana Kepresidenan melalui Staf Khusus Presiden Johan Budi membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo yang menelepon secara langsung Menteri ESDM untuk membatalkan kenaikan BBM jenis premium.

"Saya sudah menanyakan kepada Pak Presiden kemarin sebelum berangkat ke Bali dan saya kan ikut dalam rombongan Presiden ke Bali. Saya dapat keterangan, Presiden benarkan bahwa beliau yang menelepon Pak Jonan untuk membatalkan kenaikan itu," kata Johan Budi ketika dikonfirmasi wartawan di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Namun, Johan mengaku tidak mendapatkan penjelasan rinci apakah sebelumnya ada perintah soal itu dari Presiden.

Tetapi ia menegaskan bahwa Presidenlah yang secara langsung meminta pembatalan kenaikan BBM tersebut.

"Saya tanya ke Pak Presiden dan dia sampaikan memang beliau yang memerintahkan Pak Jonan untuk membatalkan kenaikan harga premium," katanya.
Menurut Presiden, kata Johan, kenaikan harga premium belum perlu untuk dilakukan.

"Jadi Pak Presiden kemarin menceritakan setelah melihat dan mendapatkan data dan informasi dari Pertamina yang disimpulkan bahwa premium itu tidak perlu dinaikkan," katanya.

Pemerintah batal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Rabu (10/10).

Padahal, sebelumnya, premium diumumkan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan di Nusa Dua, Bali, akan menggunakan harga baru mulai pukul 18.00 WIB pada Rabu (10/10).
Tak sampai satu jam pengumuman itu dirilis kemudian kenaikan harga tersebut dicabut dengan alasan perlu kajian dan evaluasi dari Pertamina.

Baca juga: Jokowi batalkan kenaikan harga Premium karena pikirkan rakyat kecil
Baca juga: Kementerian BUMN: Kenaikan harga premium ditunda

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018