Jakarta  (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengusulkan pengadaan satelit komunikasi dan monitoring khusus kebencanaan untuk memastikan informasi tentang bencana bisa segera disampaikan kepada masyarakat.

"Dengan satelit tersebut data dan informasi potensi bencana bisa lebih cepat dan akurat disampaikan ke masyarakat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, usulan ini untuk mengantisipasi lambatnya informasi yang masuk ke BMKG akibat terputusnya aliran listrik dan jaringan komunikasi seperti yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Dwikorita menjelaskan, mitigasi bencana sangat penting karena dapat menekan potensi kerugian baik material dan korban jiwa yang ditimbulkan akibat bencana alam.

Menurutnya, mitigasi dan pembangunan sistem peringatan dini bukanlah pemborosan anggaran melainkan investasi jangka panjang yang semestinya dilakukan sebelum bencana alam terjadi.

"Sistem peringatan dini tsunami yang dibangun BMKG saat ini berbasis pemodelan komputer dengan perhitungan matematika. Kami selalu berupaya melakukan lompatan inovasi," katanya.

Dwikorita menambahkan, tidak ada satupun negara di dunia ini yang dapat menghentikan proses alam seperti gempa dan tsunami.

Karenanya, yang bisa dilakukan pemerintah dan seluruh masyarakat saat ini adalah berusaha meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

Ia juga menyambut gembira dukungan Komisi V DPR RI untuk penambahan alokasi anggaran mitigasi bencana dan peringatan dini.

Penambahan anggaran yang telah diusulkan sejak tahun lalu tersebut akan digunakan untuk mitigasi bencana serta pembelian alat dan perawatan sarana dan prasarana.

Baca juga: BMKG tegaskan pentingnya Indonesia punya satelit deteksi bencana
Baca juga: 164 sensor pantau gempa di Indonesia

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018