Obat disediakan oleh pemerintah diberikan secara gratis untuk penduduk di daerah endemis
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan menekankan bahwa minum obat merupakan cara paling efektif mencegah dan mengeliminasi penyakit kaki gajah atau filariasis.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, mengatakan pemerintah memberikan obat pencegahan penyakit kaki gajah dalam program Bulan Eleminasi Kaki Gajah (Belkaga) setiap Oktober.

"Obat disediakan oleh pemerintah diberikan secara gratis untuk penduduk di daerah endemis," kata Jane.

Jane mengatakan pemerintah menargetkan pada tahun 2020 semua kabupaten-kota endemis filariasis sudah diberikan obat pencegahan masal. "Kita harap semua pemda kompak jangan ada yang menolak, berkomitmen semua minum obat," kata Jane.

Kampanye Belkaga pada Oktober dilakukan setiap tahun dan dilakukan selama lima tahun berturut-turut. Obat tersebut berfungsi sebagai pencegahan bagi yang belum terinfeksi dan untuk membunuh cacing filaria bagi yang sudah terinfeksi.

Penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria pada tubuh manusia yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. 

Cacing filaria tumbuh di dalam tubuh manusia dan baru menimbulkan efek lima tahun setelah menginfeksi manusia. Cacing filaria dewasa hidup di saluran dan kelenjar getah bening, sementara anak cacing atau microfilaria berada di dalam darah.

Seperti namanya, penyakit kaki gajah menimbulkan pembengkakan pada setiap bagian tubuh manusia, umumnya di kaki dan bisa menjadi sangat besar seperti kaki gajah.

Cacing filaria jenis "brugia timori" menyebabkan pembengkakan di daerah bawah lutut dan bawah siku. Sementara cacing jenis "wuchereria bancrofti" bisa menyebabkan pembengkakan di seluruh kaki, seluruh lengan, pada alat kelamin, dan payudara.

Kecacatan akibat pembengkakan ini bersifat permanen dan sulit diobati bila sudah pada stadium lanjut.

Peneliti dari Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr Dra Taniawati Supali menyatakan tindakan operasi hanya bisa dilakukan pada pembengkakan pada stadium awal.

"Yang sudah seperti kaki gajah itu tidak ada operasi yang bisa kita lakukan karena saluran limpanya rusak. Yang hanya bisa dioperasi kalau masih awal-awal," kata Tania. 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018