Seoul (ANTARA News) - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap membahas Korea Utara di sela-sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan ini, kata Moon pada Selasa.

Berita itu muncul di tengah-tengah ketersendatan kemajuan mengenai masalah nuklir Korea Utara.

Moon dan Trump berbicara 50 menit lewat telepon pada Selasa, sehari setelah utusan khusus Moon akan berangkat ke Pyongyang guna membahas pertemuan puncak ketiga pada akhir bulan ini antara pemimpin Korea Selatan dan sejawatnya dari Korea Utara.

Pertemuan antar-Korea itu, yang sudah direncanakan, menyusul pembatalan kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada bulan lalu Trump setelah Pompeo menerima surat, yang menyatakan tidak puas, dari pejabat tinggi Korea Utara.

Moon dan Trump sepakat dalam pembicaraan tersebut "untuk menjajaki ide bertemu langsung di antara sidang Majelis Umum PBB dan mengadakan konsultasi mendalam mengenai strategi-strategi dan bagaimana bekerja sama mengenai isu-isu semenanjung itu," demikian kantor Moon dalam pernyataannya yang dikutip Reuters.

Kim berjanji dalam pertemuan puncak yang tak diduga-duga dengan Trump pada April di Singapura untuk bekerja ke arah penghapusan senjata nuklir penuh di Semenanjung Korea, tetapi kedua pihak sejak itu sedikit membuat kemajuan ke arah apa yang mereka sepakati.

Pada Selasa pagi, Chung Eui-yong, kepala kantor keamanan nasional di Wisma Biru kepresidenan di Seoul, mengatakan dia akan mengirim surat Moon ke Kim ketika ia mengunjungi Korea Utara, tanpa menyebutkan rincian mengenai isinya.

Chung mengatakan ingin membahas dengan pejabat Pyongyang cara mencapai pelucutan nuklir penuh di Semenanjung Korea.

Editor: M. Anthoni/Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018