Banjarmasin (ANTARA News) - Satu Calon Jamaah Haji (CJH) Embarkasi Banjarmasin yang masuk dalam keberangkatan kelompok terbang pertama mengalami serangan jantung hingga harus mendapat perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura Kabupaten Banjar.

Sebagaimana dijadwalkan, keberangkatan kloter pertama CJH Embarkasi Banjarmasin asal Kota Banjarmasin pada hari ini (Kamis, 19/7) sekitar pukul 14.35 Wita dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin ke Madinah.

"Terpaksa CJH yang terkena serangan jantung dan di rawat intensif di RS itu harus ditunda keberangkatannya, termasuk juga pendampingnya," ujar Kepala Kanwil Kemenag Kalsel H Noor Fahmi di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Kamis.

Dia berharap, CJH yang lagi mengalami gangguan kesehatan saat sudah masuk asrama haji tersebut bisa sembuh secepatnya, sehingga bisa berangkat masuk di kloter selanjutnya.

"Jadi tidak dibatalkan keberangkatannya, kita liat kondisinya, kalau memang memungkinkan nantinya bisa diberangkatkan masuk kloter selanjutnya," terang Noor Fahmi.

Karena adanya kendala demikian, lanjut dia, maka jumlah CJH kloter pertama mengalami kekuranga, yakni, hanya berjumlah 323 orang sudah termasuk petugas haji lima orang.

Sementara itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang melepas secara resmi keberangkatan CJH kloter pertama tersebut mengharapkan para CJH untuk selalu menjaga kesehatan selama di tanah suci Madinah dan Mekkah.

"Kita mendoakan semua CJH nantinya sehat wal afiat saat menjalankan ibadah haji ini, dan pulang dengan haji yang mabrur," tuturnya.

Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel H Raihan Ridho mengungkapkan, sebelum diberangkatkan, CJH dilakukan karantina di Asrama Haji, yakni, mengikuti berbagai kegiatan terkaitan persiapan menjelang keberangkatan,

Diantaranya, ungkap dia, pemeriksanaan kesehatan, proses penyerahan dokumen (seperti penyerahan paspor, uang living cost, pemasangan gelang jamaah) ditambah proses Foto Biometrik dan Sidik Jari dari Imigrasi Arab Saudi.

Sebelumnya, terang Raihan, pengambilan foto beometrik dan sidik jari oleh pihak imigrasi Arab Saudi dilakukan sesaat setelah para JCH mendarat di Bandara Saudi Arabia dan para JCH harus ngantri berjam-jam menunggu giliran.

Karenanya, ucap dia, atas pertimbangan hal tersebut inisiatif Kementerian Agama untuk meminta pengambilan foto beometrik dan sidik jari dilaksanakan di embarkasi agar para JCH ada kesempatan untuk menikmati istirahat.

"Jadi pelayanan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini dilaksanakan lebih maksimal, moga semuanya bisa menjalankan ibadah dengan sabar, tenang, dan damai hingga menjadi haji yang mabrur," pungkasnya.

(KR-SKR/I022)

Pewarta: Sukarli
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018