Bloomberg jangan digunakan sebagai pajangan saja. Bagaimana memanfaatkan Bloomberg tidak hanya pada informasi itu saja tapi sebagai nilai tambah secara komersial."
Semarang (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir meresmikan laboratorium pasar keuangan pertama di Indonesia yang difasilitasi Bloomberg, perusahaan penyedia jasa informasi bisnis dan keuangan.

Sebagaimana keterangan tertulis Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti yang diterima Antara di Semarang, Rabu, laboratorium itu terletak di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro Semarang.

Laboratorium yang dinamai "The Ist Bloomberg Financial Markets Laboratory in Indonesia" tersebut merupakan lanjutan dari fasilitas satu terminal yang sudah beberapa tahun ini tersedia di FEB Undip.

Dengan terminal Bloomberg, pengguna dapat mengakses data keuangan secara "realtime", "data time series" untuk pasar uang, pasar modal, data keuangan lainnya dan akuntansi perusahaan juga tercatat.

Nasir menjelaskan FEB Undip dapat memanfaatkan "benefit" atau "value" dari informasi yang disajikan oleh Bloomberg tersebut, termasuk mahasiswa FEB Undip yang dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran.

"Bloomberg jangan digunakan sebagai pajangan saja. Bagaimana memanfaatkan Bloomberg tidak hanya pada informasi itu saja tapi sebagai nilai tambah secara komersial," kata mantan Rektor Undip terpilih itu.

Terkait dengan peningkatan kualitas pembelajaran, kata dia, mahasiswa harus diberikan pembelajaran yang kompetensinya jelas, misalnya pendekatan kualitatif pada mahasiswa strata satu (S-1) atau program sarjana.

"Ini `unmeasurable` sehingga menyebabkan kesenjangan terhadap dunia kerja begitu jauh. Untuk itu, standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) harus dibuat sebagai patokan untuk mengukur output lulusannya," tuturnya.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Undip Darsono mengatakan bahwa Undip pada tahun ini memang telah menyiapkan anggaran untuk pengembangan laboratorium yang ternyata sejalan dengan pengembangan Bloomberg.

"Ini bagian dari upaya pengembangan Undip menuju `world class university`. Dunia semakin berkembang sehingga diharapkan alumni diharapkan dengan kebutuhan lapangan kerja. Data harus `realtime`, mengikuti perkembangan terbaru," katanya.

Laboratorium tersebut, kata Darsono, akan mengadakan pelatihan dan sertifikasi bagi pengguna, khususnya untuk mahasiswa, karena bisa menjadikan lulusan FEB Undip berkualifikasi terbaik dan mampu bersaing pada level nasional.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018