Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan musim kemarau akan terus terjadi hingga Oktober 2018 dan dapat menimbulkan masalah kekurangan air bersih di berbagai wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin malam, mengatakan, beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta sudah dilanda kekeringan.

"Banyak warga meminta bantuan pasokan air bersih. Meskipun musim kemarau baru memasuki periode awal namun faktanya beberapa daerah mulai mengalami kekeringan," kata dia.

Wilayah yang sudah terdampak kekeringan adalah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa daerah di Gunung Kidul yang terdampak kekeringan adalah Kecamatan Girisubo sebanyak 4.572 Kepala Keluarga (KK), Ngelipar 1.853 KK (5.637 jiwa), dan Paliyan 6.014 KK (20.769 iiwa).

Juga Panggang 1232 KK/(4677 jiwa), Purwosari 912 KK (3.390 jiwa), Rongkop 3.820 KK (11.800 jiwa), Tanjungsari 3.100 KK (11.186 jiwa), Tepus 8.232 KK (32.851 jiwa), Ponjong 766 KK (2.765 jiwa), dan Gedangsari 1.106 KK (3.448 jiwa).

Seiring terjadinya bencana kekeringan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul telah mendistribusikan air bersih sebanyak 5.000 liter, dengan target 3.360 tangki air bersih, dengan distribusi perharinya 24 tangki air bersih dan 6 unit armada mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter lengkap dengan disel pompa air, pipa dan selang.

"Pendistribusian air bersih sudah dimulai 4 Juni sampai sekarang," kata dia.

Pewarta: Indra Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018