Semarang (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang mencatat Tingkat kunjungan ke Museum Lawang Sewu Semarang di Jawa Tengah mencapai 11 ribu wisatawan dalam sehari selama Libur Lebaran 2018.

"Puncaknya, tiga hari setelah Lebaran, yakni 17-19 Juni 2018. Jumlah pengunjung Museum Lawang Sewu bisa mencapai 10-11 ribu orang/hari," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto di Semarang, Senin.

Ia menyebutkan kunjungan wisatawan yang meningkat mulai terjadi persis pada hari kedua Idul Fitri 1439 Hijriah, yakni pada 16 Juni 2018 yang mencatat kunjungan sebanyak 8.956 wisatawan dalam sehari.

Untuk kunjungan rata-rata di museum yang dikelola PT KAI itu, kata dia, berkisar antara 400-600 orang/hari, tetapi pada libur panjang atau akhir pekan bisa mencapai 1.400-1.600 pengunjung.

"Sebenarnya, dari 9 Juni 2018 sudah terlihat kenaikan jumlah pengunjung, yakni 1.469 wisatawan, kemudian naik jadi 2.276 pengunjung pada hari berikutnya, hingga persis hari H atau Lebaran," katanya.

Sampai saat ini, kata dia, jumlah pengunjung Museum Lawang Sewu juga masih menunjukkan kenaikan terlihat dari data per 24 Juni 2018 yang mencapai 6.728 wisatawan.

Baca juga: Pengunjung Lawang Sewu tembus 5.000 wisatawan/hari

"Mulai 20-24 Juni 2018, jumlah pengunjung Museum Lawang Sewu Semarang berkisar 6.000-8.000-an pengunjung. Untuk hari ini belum kami rekap karena nanti perekapan per pukul 21.30 WIB," ungkapnya.

Menurut dia, pihaknya terus melakukan pembenahan dan penambahan sarana prasarana untuk mendongkrak tingkat kunjungan, salah satunya dengan penambahan wahana baru, yakni hologram tiga dimensi (3D).

"Wahana baru ini mulai kami operasikan saat libur Lebaran ini hingga seterusnya. Jadi, pengunjung Museum Lawang Sewu kini bisa menikmati banyak wahana di objek wisata bersejarah ini," katanya.

Sebagai tambahan hiburan, kata dia, sekarang ini setiap harinya digelar pertunjukan musik keroncong di Museum Lawang Sewu Semarang untuk menghibur wisatawan yang berkunjung.

Tak hanya itu, kata dia, pelayanan terhadap kaum difabel juga diperkuat dengan penambahan kursi roda bagi pengunjung, termasuk melengkapi obat-obatan pada Ruang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

"Kami juga sudah menerapkan sistem tiket elektronik. Ya, sebagai langkah modernisasi dengan sistem `barcode` yang dilengkapi deteksi valid tidaknya tiket, misalnya jika tiket sudah kedaluwarsa," kata Suprapto. 

Baca juga: Ngabuburit sambil belajar sejarah Lawang Sewu

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018