Jayapura (ANTARA News) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen George Supit menyatakan keprihatinannya atas insiden penembakan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Kenyam, Papua hingga menyebabkan tiga orang tewas.

"Kami sangat prihatin terhadap aksi penembakan yang dilakukan KKSB sehingga bersama Polri akan melakukan pengejaran," kata Pangdam di Jayapura, Senin.

Menurut Pangdam, penembakan itu tidak berperikemanusiaan. "Kami tidak menduga KKSB menyerang warga sipil," kata Mayjen TNI Supit seraya menambahkan bahwa pihaknya bersama polisi akan melakukan penguatan pengamanan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Secara keseluruhan kawasan pegunungan di Papua rawan terhadap gangguan KKSB, kata Pangdam, yang ditemui seusai mengikuti pertemuan dengan Kapolda Papua, Sekda Papua, KPU dan Bawaslu Papua di Mapolda Papua di Jayapura.

Sekda Papua Hery Dosinaen secara terpisah juga menyatakan keprihatinannya atas insiden itu.

"Jangan mau terprovokasi dan mari bersama-sama menjaga keamanan sehingga pilgub dapat berlangsung aman," ujar Sekda Dosinaen.

Penembakan terhadap warga sipil di Kenyam yang terjadi Senin, bermula ketika KKSB menembak pesawat twin otter milik Trigana yang membawa aparat keamanan tergabung dalam pengamanan pilgub. Penembakan itu membuat pilot Kamil (27) mengalami luka akibat terkena serpihan peluru di bagian punggung.

Sesaat setelah menembak pesawat, sempat terjadi kontak senjata antara KKSB dengan aparat keamanan dan kemudian KKSB menembak warga yang bermukim di sekitar Bandara Kenyam.

Tiga warga sipil tewas, yakni Hendrik Sattu Kola, Margareta Pollu, dan Zaenal Abidin, sedangkan satu korban lagi, Arjuna (6), mengalami luka.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018