Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (21/6) setempat mengatakan mempertimbangkan untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengutus penasehat keamanan nasionalnya ke Moskow untuk membahas gagasan tersebut.

Penasehat Keamanan Nasional John Bolton akan berangkat ke Moskow pekan depan, kata Gedung Putih, Kamis (21/6).

“Kami sedang mempertimbangkan kemungkinan itu,” kata Trump ketika ditanyai tentang kemungkinan bertemu dengan Putin, setelah sebelumnya orang nomor wahid AS itu juga sukses menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dua pekan silam.

Baca juga: Trump mengaku saling bertukar nomor telepon dengan Kim Jong Un

Baca juga: Putin undang Kim Jong Un kunjungi Rusia


Pembicaraan tingkat tinggi seperti itu akan dipantau dengan seksama di tengah penyelidikan luas atas campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016 dan kemungkinan kolusi dengan tim pemenangan Trump.

Beredar spekulasi di media Rusia dan negara Barat mengenai konferensi tingkat tinggi yang sudah dinanti-nantikan antara kedua presiden tersebut, yang pertama kali mereka bahas pada Maret.

Pengumuman mengenai kunjungan Bolton disampaikan hampir dua pekan setelah Trump mengatakan bahwa Rusia harus dimasukkan kembali ke G7, setelah dikeluarkan atas aneksasinya atas Crimea pada 2014.

Gedung Putih mengatakan Bolton akan melakukan perjalanan pada 25-27 Juni untuk bertemu dengan sekutu AS di London dan Roma, dilanjutkan dengan perjalanan ke Moskow.

Baca juga: Kremlin nantikan kunjungan ajudan Trump di Moskow

Baca juga: Trump sahkan perintah eksekutif akhiri pemisahan keluarga imigran


Pada Selasa, Kremlin mengatakan tidak ada rencana untuk pertemuan sebelum pertemuan NATO 11 Juli di Brussels, yang diharapkan Trump hadir.

Trump akan berpartisipasi pada 11-12 Juli pada pertemuan tersebut sebelum menuju ke Inggris untuk bertemu dengan Perdana Menteri Theresa May dan Ratu Elizabeth II.

Awal bulan ini, Putin mengatakan dia siap untuk bertemu dengan mitranya di AS segera setelah Washington memberi lampu hijau, seraya menambahkan bahwa Wina bisa menjadi tempat yang memungkinkan untuk KTT semacam itu.

Hubungan antara Washington dan Moskow telah tegang oleh penyelidikan Rusia, serta kasus keracunan dan keputusan Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.

Terakhir, pertemuan singkat antara Putin dan Trump berlangsung pada November 2017 di Vietnam selama pertemuan puncak para pemimpin APEC, demikian AFP.

Baca juga: Presiden Putin gembira

Baca juga: Pertemuan Kim-Trump buktikan Putin benar soal Korea Utara

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018