Jakarta (ANTARA News) - PT Sabang Geotermal Energi (SGE) memastikan telah melanjutkan pengeboran sumur panas bumi LMS 1-2 di kawasan Jaboi, Kota Sabang, Provinsi Aceh, menyusul aktivitas yang sama pada sumur LMS 1-1 Februari tahun lalu dengan kapasistas 15 MegaWatt (MW).

Keterangan yang diperoleh ANTARANews di Jakarta dari PT SGE akhir pekan ini, tahun depan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ini sudah bisa berkontribusi memperkuat ketersediaan listrik di Provinsi Aceh.

Gubernur Provinsi Aceh, Irwandi Yusuf, melalui Ir. Iskandar Syukri MM MT, staf ahli Gubernur Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, mengatakan kebutuhan energi listrik di Aceh dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring pertumbuhan ekonomi yang bergerak positif.

Saat ini jumlah pelanggan PLN di Aceh mencapai 1,4 juta rumah dengan beban puncak 490 MW. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pasokan dari PLTU Nagan Raya sebesar 200 MW, PLTMG Arun sebesar 180 MW dan beberapa pembangkit lain dengan total daya tersedia sebesar 453 MW.

Ada pula tambahan dari sistem jaringan Sumbagut sebesar 70 MW, sehingga kebutuhan listrik provinsi itu sudah terpenuhi. Namun pertumbuhan penduduk dan kehadiran investor akan terus menuntut ketersediaan energi listrik yang meningkat.

"Itu sebabnya Pemerintah Aceh dengan program Aceh Energi yang telah dicanangkan berupaya mengundang kalangan dunia usaha untuk berinvestasi di sektor tenaga listrik di daerah ini," katanya.

Peluang itu sangat terbuka, kata Gubernur Irwandi, sebab provinsi ini memiliki sejumlah sumber panas bumi yang dapat dikelola sebagai energi listrik. Salah satunya berada di wilayah Jaboi, Kecamatan Suka Jaya, Kota Sabang. Potensi energi listrik yang dihasilkan panas bumi di wilayah ini diperkirakan mencapai 80 MW.

Itu pula yang mendorong PT SGE tertarik untuk berinvestasi mengembangkan potensi energi dan pada Februari tahun lalu dan telah sukses melakukan pengeboran pada sumur pertama dengan kapasitas mencapai 15 MW, dilanjutkan dengan pengeboran kedua.

Dengan dilakukannya pengeboran ini, tanda-tanda masa depan cerah sektor energi listrik Aceh sudah di depan mata. Dengan demikian, jika ditambah dengan sumber energi listrik lainnya yang juga sedang dibangun, maka Aceh akan menjadi yang terdepan dalam mencapai target energi listrik nasional 2019 sebagaimana yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sesuai dengan pencapaian proyek nasional 35.000 MW.

PT SGE merupakan pemegang konsesi Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Jaboi melalui kontrak Integrated Project Management (IPM) yang dilaksanakan PT Taruna Aji Karisma (TAK).

Direktur Operasi PT SGE dan Direktur Proyek LMs 1-2 Ir. Agus Riyanti MT mengatakan Design Directional Drilling LMS 1-1 yang dirancang putera-puteri Indonesia membuktikan hasil terbaik dengan tingkat keberhasilan pengeboran mencapai target sumur produksi hingga 100 persen sukses menghasilkan "steam" potensi panas bumi yang diperkirakan.

Dukungan penuh PT TAK yang merupakan perusahaan pengeboran nasional dan semua dikerjakan oleh anak bangsa Indonesia terbukti mampu melaksanakan dan mengkoordinasikan puluhan subkontraktor hingga mencapai total kedalaman pada 1.300 meter.

Uji Produksi sementara LMS 1-1 selama sekitar tujuh hari menunjukan fraksi uap sekitar 27 persen. Selama masa uji singkat tersebut, telah diperoleh "flow rate" pada titik-titik tekanan pada interval tekanan Kepala Sumur 26-27 bar.

Pengeboran LMS 1-2 kali ini memakai kontrak IPM dengan kontraktor yang sama PT TAK (utama) yang telah membuktikan sukses pada pengeboran sumur LMS 1-1.
 

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018