Dari empat orang ini juga pernah melakukan kejahatan yang sama dan pernah dihukum. Mereka menggunakan kapal-kapal tanpa nama, biasanya kapal pancung dengan kecepatan yang sangat tinggi yang tentu saja mampu mengejar kapal-kapal besar."
Karimun, Kepri (ANTARA News) - Tim Satgas gabungan Western Fleet Quick Response (WFQR) Koarmada 1, Lantamal IV dan Lanal Tanjung Balai Karimun menangkap empat kawanan perompak kapal-kapal yang melintas di perairan Selat Malaka.

Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Wadanlantamal) IV Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Imam Teguh Santoso, Jumat mengatakan, empat kawanan perompak tersebut, Na, Di, Ro dan He ditangkap secara terpisah pada Rabu (23/5) dan Kamis (24/5).

"Tersangka Na dan Di ditangkap di laut. Sedangkan Ro dan He ditangkap di darat yang berperan sebagai pengatur logistik di darat," kata Imam Teguh Santoso dalam keterangan pers di Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun.

Wadanlantamal menjelaskan penangkapan terhadap kawanan perompak tersebut berawal dari informasi masyarakat yang menyebutkan adanya komplotan perompak yang meresahkan di perairan Selat Malaka, tepatnya di sekitar perairan Pulau Karimun Anak.

Informasi tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan pengumpulan data dan informasi, dan selanjutnya mengidentifikasi sebuah perahu pancung tanpa nama mesin 40 Pk yang semula diduga membawa TKI pada Rabu (23/5).

Saat itu, kata dia, perahu pancung tersebut sempat ditabrakkan ke lambung "speedboat" tim WFQR, yang mengakibatkan satu orang terduga pelaku jatuh ke laut. Perahu pancung tersebut berhasil melarikan diri, namun satu orang terduga pelaku yang jatuh ke laut berhasil ditangkap.

Selanjutnya pada Kamis (24/5), tim yang melakukan pengejaran berhasil mengamankan satu terduga perompak yang jatuh ke laut, namun yang lainnya melarikan. Dan setelah diinterogasi, terduga pelaku yang diamankan tersebut mengaku salah satu kawanan perompak yang mencari sasaran pada malam hari.

Wadanlantamal mengatakan, empat kawanan perompak tersebut diduga telah merompak kapal tanker pada Sabtu (19/5) di perairan Karimun Anak, dengan barang bukti berbagai jenis suku cadang mesin merek Yanmar dan lainnya.

Selain itu, tim WFQR juga mengamankan barang bukti satu perahu pancung, dua bilah parang dan 5 unit telepon seluler yang digunakan sebagai sarana telekomunikasi.

"Dari empat orang ini juga pernah melakukan kejahatan yang sama dan pernah dihukum. Mereka menggunakan kapal-kapal tanpa nama, biasanya kapal pancung dengan kecepatan yang sangat tinggi yang tentu saja mampu mengejar kapal-kapal besar," tuturnya.

Dia menambahkan empat kawanan perompak tersebut melakukan penjarahan disertai dengan pengancaman terhadap kapal-kapal luar negeri/asing yang melintas di perairan nasional maupun internasional.

Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018