Pekanbaru (ANTARA News) - Pelaksana Tugas Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, menyatakan apresiasi dari jajaran Polda Riau dalam penanganan teror di markas polisi itu, meski harus jatuh korban jiwa dari pihak kepolisian.

"Pengamanan Mapolda Riau sudah begitu ketat tapi bisa terjadi hal ini (teror) juga, ya mau bagaimana lagi," kata Wan Thamrin kepada Antara saat melayat ke rumah duka Ipda Auzar, personel polisi yang menjadi korban teror di Mapolda Riau di Jalan Bambu Kuning I Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Rabu.

"Tapi dari tiga orang (pelaku) yang terkapar itu ditembak oleh satu orang petugas polisi. Saya tahu orangnya, tapi tidak usah disebut takutnya nanti ada yang balas dendam ke dia," ujar dia menambahkan.

Kecepatan Polri dalam penanganan teror dinilainya patut diapresiasi, karena lokasi Mapolda Riau sangat dekat dengan Kantor Gubernur di pusat Kota Pekanbaru. Bahkan, saat kejadian ia mendengar langsung ada letusan karena pada saat yang sama di kantor gubernur baru selesai acara tausiyah Ustaz Abdul Somad.

"Saya kira itu letusan suara petasan. Saya langsung mau ke Polda Riau tapi dilarang karena situasi tadi belum aman," katanya.

Baca juga: Polisi benarkan penyerang Mapolda Riau tinggalkan surat

Baca juga: Polda Riau identifikasi empat jenazah terduga teroris

Baca juga: Wakapolri: serangan ke Mapolda Riau merupakan rangkaian teror

Baca juga: Polri ungkap identitas empat teroris penyerang Mapolda Riau


Selain itu ia juga mengeluarkan surat maklumat yang ditandatangani juga oleh Kapolda Riau, Danrem 031 WB, Kepala Bin Daerah Riau, yang intinya agar pengamanan oleh semua instansi dan masyarakat ditingkatkan.

"Saya sedih dengan peristiwa ini, padahal ini mau bulan Ramadan. Karena itu saya imbau ke semua bupati/wali kota tolong batalkan semua acara di keramaian jelang Ramadan sebagai bentuk antisipasi dan keprihatinan atas teror ini," katanya.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018