Cikarang (ANTARA News) - Kepolisian Resort Metro Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memetakan daerah rawan konflik Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada Agustus 2018 mendatang.

"Potensi daerah rawan konflik Pilkades di sini ada dua titik yakni di Desa Pasir Gombong dan Tambun," kata Kapolres Metro Kabupaten Bekasi Komisaris Besar Candra Sukma Kumara di Cikarang, Senin.

Menilik historis pelaksanaan Pilkades di era sebelumnya, dua titik tersebut merupakan daerah yang sempat mengalami gesekan antara para pendukung calon kepala desa.

"Kemarin kita netralisir Insya Allah bisa dikendalikan. Kita mencoba merangkul tokoh-tokoh di situ bersama-sama. Dari pengalaman terdahulu juga di Tambun gesekannya ada. Akhirnya kita lakukan pendekatan di sana terhadap tokoh masyarakat, tokoh adat, serta tokoh agama," katanya.

Candra mengatakan dari masing-masing calon yang sudah datang ke Polres, ia melihat animo masyarakatnya tidak terlalu tinggi, namun menurutnya suhu politik pada Pilkades di Kabupaten Bekasi cukup tinggi dibanding dengan pemilihan Gubernur.

"Pilkades agak rentan dibanding dengan Pilgub. Dari 187 desa hanya 154 yang Pilkades. Satu desa yang tidak melaksanakan," katanya.

Dia melanjutkan potensi kerawanan bisa terjadi sebelum dan sesudah Pilkades yang disebabkan adanya persaingan antar lawan berikut pendukungnya masing-masing.

"Oke lah konstelasi persaingan silakan saja. Tapi jangan sampai mengerahkan massa. Masyarakat sendiri jadi korban. Apalagi pengerahan fisik. Gak ada untungnya juga kan," katanya.

Untuk pengamanan Pilkades 2018 pihaknya akan mengerahkan sebanyak 3.600 personel gabungan yang terdiri atas 3.000 aparat kepolisian Polres Metro Bekasi dan petugas Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Metro Jaya, 300 personel dari TNI serta 300 sisanya dari Satpol PP.

"Nanti satuan polisi mengamankan 5 TPS dengan desa yang berdekatan. Yang rawan itu 1 polisi mengamankan 2 TPS, karena ada satuan pengaman lainnya dari masyarakat seperti Paspamswakarsanya," katanya.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah dan Mayolus Fajar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018