Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong industri kerajinan kecil dan menengah untuk meningkatkan standar kualitas produk agar dapat meningkatkan daya saing dengan produk kerajinan dari negara lain, katanya di Jakarta, Rabu.

"Produk kerajinan tangan tentu harus berubah dengan `e-commerce` itu, yakni bagaimana membuat kualitasnya bagus dengan suatu standar yang baik. Sehingga, hasil kerajinan ini disamping mudah untuk dijual, juga untuk menjaga standar kualitasnya sehingga lebih dapat mendunia," kata Wapres saat membuka pameran Inacraft 2018 di JCC Assembly Hall Jakarta, Rabu.

Baca juga: Wapres buka Inacraft 2018

Dengan perkembangan teknologi dalam perdagangan saat ini, Wapres mengingatkan kepada para pengrajin untuk mulai mengenal pasar digital dengan menjual produk kerajinan mereka ke sistem perdagangan elektronik atau "e-commerce".

Wapres juga akan menginstruksikan Kementerian Perindustrian, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan asosiasi serupa untuk mulai masuk ke sistem industri perdagangan dalam jaringan (daring) tersebut dan menggerakkan pengrajin-pengrajin muda di daerah.

"Saya minta kepada Kementerian Perindustrian ataupun asosiasi dan Dekranas untuk memajukan hal tersebut, mengubah sistem yang ada menjadi hal yang tentu baik. Maka tentu bagaimana caranya menggerakkan generasi muda, generasi milenial kita untuk turut serta dalam memberikan inovasi," katanya.

Wapres mencontohkan Thailand sebagai negara yang berhasil memiliki merek dagang lewat produk sutra, dengan perbaikan kualitas produk, kemasan dan juga promosi pasar mancanegara.

Oleh karena itu, JK berharap pameran produk kerajinan, seperti Inacraft, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah melalui produk kerajinan.

Baca juga: Pemerintah dukung industri mebel dan kerajinan Indonesia

Inacraft 2018 merupakan penyelenggaraan ke-20 dengan menampilkan produk kerajinan, seni dan atraksi budaya Sumatera Utara sebagai ikon pameran bertemakan "The Loftiness of North Sumatera".

Penyelenggaraan INACRAFT tahun ini menargetkan jumlah pengunjung 200.000 orang pengunjung dengan transaksi retail mencapai Rp149 miliar, serta kontrak dagang sebesar 12 juta dolar AS selama penyelenggaraannya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018