Idi, Aceh (ANTARA News) - Korban kebakaran pengeboran sumur minyak tradisional di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Propinsi Aceh, Rabu dini hari, sudah terindentifikasi.

Data Mapolsek Ranto Peureulak, Rabu, menyebutkan sepuluh orang yang meninggal dunia itu adalah Nazarullah (30), Era binti Sidik (32), Siti Hafsah (70), ketiganya warga Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak.

Kemudian, Makwin (55) yang merupakan penduduk Bhom Lama, Afrizal alias Doyok (35) dari Desa Punti Payung,  Nini binti Abdul Wahab (32) asal Desa Bhom Lama, Sudar Yono (Alue Bate), Riski Ardiansyah (Pasir Putih), Dedi Syahputra (29) Desa Bhom Lama dan Eridansyah (Alue Dua).

Sedangkan dua korban luka bakar seratus persen adalah Muhamad Rafi (39) dan Zainal Abidin (35) warga Desa Pasir Putih. Keduanya telah dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.

"Ada dua korban kebakaran yang dirujuk ke RSUD Langsa, tetapi kondisi begitu parah sehingga dirujuk kembali ke RSUP Adam Malik," sebut dr Syafrizal, dokter RSUD Langsa.

Korban luka bakar lainnya yang masih berada di RS Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, RS Graha Bunda Idi Rayeuk dan RSUD dr Zubir Mahmud adalah Sidar (Alue Batee), Putra (Bhom Lama), Jumadi Amin (Bhom), M Afit (Pasir Putih), Kiki (Paya Palas), Heri (Paya Palas), Ai, Mando (Alue Bu), Syamsi (Bhom Lama).

Seterusnya, Zakir (Pasir Putih), Didin (Alue Udep), Bang Pen (Bhom Lama), Murniati (Bhom Lama), Halimah (Bhom Lama), Abu Ir dan Fathaillah (Bhom).

Baca juga: Tumpahan minyak picu kebakaran di sumur minyak Aceh Timur

Kebakaran ini menghanguskan tiga rumah penduduk dan dua lainnya rusak berat, di antaranya milik Siti Hafisah (70), Zainabah (85), Ridwan Hutabarat (40).

Dua rumah rusak berat adalah milik Mariani (60) dan Muhammad Yanis (45), yang keduanya warga Desa Pasir Putih dan berada di sekitar lokasi terbakarnya sumur pengeboran.

Menurut Amin, seorang warga sekitar, kejadian kebakaran berawal dari percikan api yang secara cepat membakar sumur minyak yang berada di lahan milik Zainabah.

Penggelola sumur, kata dia, adalah Nazarullah yang turut menjadi korban meninggal pada peristiwa itu.

"Awalnya keluar minyak dari dalam sumur sehingga tergenang dipermukaan tanah dan warga ramai berdatangan mengumpulkan tumpahan minyak," ujarnya.

Hal ini, tambah dia, yang menyebabkan banyaknya korban meninggal maupun mengalami luka bakar. Karena di lokasi sumur terdapat banyak orang selain para pekerja.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018