Pamekasan (ANTARA News) - Aparat kepolisian Polres Pamekasan, Jawa Timur membubarkan sekelompok suporter yang hendak menyerang rombongan Arema FC di luar Stadion Gelora Ratu Pamelingan setempat, seusai klub itu, melawan Madura United.

Para suporter ini menunggu bus yang ditumpangan Arema FC di luar Stadion Pamekasan. Mereka sambil berteriak-teriak "Kuluar Arema".

Ratusan orang itu memadati akses jalan yang hendak dilalui bus yang ditumpangi rombongan "Arema FC" itu. Meraka terus merangset ke tengah jalan.

Namun, petugas bersepeda motor segera membubarkan para suporter ini. Bahkan Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo terjun langsung menyampaikan imbauan kepada para suporter ini.

"Ayo bubar, pertandingan sudah usai, keluarga di rumah menunggu anda," ujar kapolres dengan menggunakan pengeras suara.

Diantara para suporter yang hendak melakukan penyerangan bus yang dikendarai Arema FC beberapa diantara terlihat berpakaian kaos Bonek, dan Persib Bandung.

"Aremania membuat masalah dengan Madura, sama halnya dengan membuat masalah dengan Bonek, Bobotoh dan Viking," ujar salah seorang diantara mereka.

Pengamanan kompetisi sepak bola yang digelar Madura United kali ini, memang ektra ketat dibanding pertandingan yang digelar sebelumnya.

Polisi mengawal pemain Arema dengan pasukan barakuda, puluhan pasukan bersepeda motor dan ratusan personel Brimob dari Polda Jatim.

"Memang hanya kali ini saja, pengamanan dilakukan dengan ektra ketat. Sebelumnya tidak pernah," ujar Panitia Pelaksaan Pertandingan (Panpel) Moh Alwi.

Sementara itu, pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia antara Madura United FC melawan Arema FC di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Sabtu itu, Madura unggul dengan skor akhir 3-2.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018