Manchester, Inggris (ANTARA News) - FIFA telah menolak protes dari Asosiasi Sepak Bola (FA) Inggris tentang dugaan insiden rasis di Piala Dunia U-17 karena "kurangnya bukti yang cukup".

Pemain Inggris Rhian Brewster menceritakan dalam wawancara di surat kabar terkait penghinaan yang dibuat pemain Spanyol terhadap rekan setimnya, Morgan Gibbs-White, selama putaran final di India, dimana Inggris menang dengan skor 5-2.

FA kemudian mengajukan pengaduan resmi kepada FIFA tentang insiden itu, tetapi badan sepak bola dunia tersebut mengatakan telah mengesampingkan semua tuduhan.

"Setelah melakukan penyelidikan menyeluruh, Komite Disiplin telah memutuskan untuk mengabaikan semua tuduhan mengingat kurangnya bukti yang cukup yang dapat menguatkan klaim pemain Inggris," kata FIFA dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

"Meskipun tidak ada sanksi yang hanya dapat dikenakan atas dasar bukti yang jelas, Komite Disiplin ingin menyatakan kembali sikap tegas FIFA, toleransi nol terhadap segala bentuk diskriminasi, seperti yang tercantum dalam Statuta FIFA."

Pemain Liverpool Brewster telah menyoroti insiden lain dugaan pelecehan rasial dan bulan lalu badan sepak bola Eropa UEFA, menolak kasus yang berkaitan dengan pertandingan Liga Champions UEFA melawan Spartak Moscow.

UEFA mengatakan mereka tidak menemukan bukti untuk menguatkan klaim Brewster terhadap pemain Spartak, tetapi mengatakan bahwa mereka percaya pengaduannya itu dibuat dengan itikad baik. Demikian laporan Reuters.

Baca juga: Eropa tolak rencana penambahan peserta Piala Dunia 2022

Baca juga: FIFA akan mulai inspeksi Maroko untuk Piala Dunia

Baca juga: FIFA selidiki kasus rasis laga Rusia vs Prancis

Baca juga: Qatar diundang main di Copa America 2019


(Uu.D011/I015)

Pewarta: antara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018