Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua DPR Setya Novanto membantah pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, yang menyebut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terlibat dalam kasus korupsi.

"Pak Fahri orangnya bersih, jadi saya sesalkan juga kalau Saudara Nazaruddin mengatakan demikian. Saya jamin 1.000 persen Fahri Hamzah tidak akan melakukan hal itu," katanya sebelum menjalani lanjutan sidang perkara korupsi KTP-elektronik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis.

Dia mengaku tidak pernah melihat Fahri "memikirkan uang" saat bekerja bersama Fahri di DPR.

"Iya, selama dengan saya menjadi Wakil DPR, kehidupannya hanya untuk bekerja dan bekerja, tidak pernah memikirkan uang. Orangnya sangat sederhana, kepentingannya untuk rakyat, bangsa, negara, dan konsekuen. Itu saja yang saya lihat," katanya.

"Ya saya khawatir si Nazaruddin keliru orangnya, karena saya tahu tidak ada hubungannya Saudara Fahri dengan Nazaruddin selama itu, apalagi cerita-cerita soal itu tidak ada," ungkap Setya Novanto.

Sebelumnya, Nazaruddin meminta Komisi Pemberantasan Korupsi juga membongkar kasus korupsi lain selain perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP-e.

"Saya akan menyerahkan segera berkas ke KPK tentang korupsi yang dilakukan oleh Fahri Hamzah waktu dia jadi Wakil Ketua Komisi III. Saya akan membuktikan, kalau memang dia bersih dengan bukti saya itu kan, Insya Allah bukti yang serahkan ini cukup untuk membuat Fahri jadi tersangka," kata Nazaruddin usai bersaksi untuk Setya Novanto dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (19/2).

Namun Nazaruddin tidak menjelaskan mengenai korupsi proyek apa yang ia sebut melibatkan Fahri.

"Nanti akan saya serahkan ke KPK, datanya dengan jelas, posisi dia sebagai Wakil Ketua Komisi III, di mana saya menyerahkan uangnya. Di mana dan berapa angkanya dia menerima yang beberapa kali. Nanti saya akan sampaikan," ungkap Nazaruddin.

Selain itu, Nazaruddin juga berharap KPK membuka nama-nama lain dalam kasus korupsi KTP-E.

"Seperti ke Mirwan Amir, kan ada jutaan dolar, puluhan miliar. Nah ini harus dimaksimalkan uang kerugian itu. Siapa lagi yang terima itu contohnya seperti Anggie (Angelina Sondakh), Wayan Koster, itu kan banyak supaya bisa benar-benar kerugian negara itu maksimal," tambah Nazaruddin.

Mirwan Amir adalah mantan anggota badan anggaran dari fraksi Partai Demokrat yang dalam dakwaan mantan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Irman disebut menerima satu juta dolar AS, Angelina Sondakh adalah mantan anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat yang saat ini mendekam di lapas Pondok Bambu karena korupsi di Kemenpora dan Kemendibud sedangkan Wayan Koster adalah calon gubernur Bali dalam pilkada 2018 dari PDI-Perjuangan.

Baca juga: Nazaruddin lupa soal uang untuk Setnov


Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018