Bandung, Jawa Barat (ANTARA News) - Pasangan Nurul Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat (Rully) mendapat nomor urut 1 dalam pengundian nomor urut peserta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bandung di GOR Pajajaran, Selasa.

Nurul bersyukur mendapat nomor urut satu, yang menurut dia "memiliki filosofi kuat".

"Sebenarnya kita kan tahu bahwa tidak ada nomor sebelum angka satu, jadi memang artinya yang utama. Di situ ada bicara tentang fokus, integritas, keutamaan. Kita tahu satu itu yang dimuliakan tapi ini baru permulaan," kata dia.

Nurul berharap dengan nomor urut satu dia bersama Rully bisa memenangi kontentasi pemilihan pemimpin Kota Bandung periode 2018-2013.

Ia pun berjanji akan bekerja keras apabila nanti terpilih menjadi Wali Kota Bandung, dan akan memprioritaskan program untuk menjadikan Bandung sebagai kota ramah anak, perempuan, dan penyandang disabilitas.

"Kita ingin tempatkan perempuan dalam posisi strategis baik di profesi swasta maupun birokrat. Percuma kalau wali kotanya perempuan tapi tidak berpihak pada perempuan, anak, dan disabilitas," katanya.

Rully menambahkan, angka satu memiliki simbol garis yang lurus. Hal itu dikatakannya menggambarkan ketegasan dan kelurusan melayani warga Kota Bandung.

"Nomor satu itu garis lurus yang tegas, sesuai dengan niat kami untuk melayani warga Bandung niatan meluaskan ladang amal dan tegas. Juga menggambarkan wali kota yang tegas," katanya.

Sementara pesaing Nurul dan Rully, Yossi Irianto dan Aries Supriatna mendapat nomor urut 2 dan Oded M. Danial dan Yana Mulyana mendapat nomor urut 3.

Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Ali Mubarok mengatakan selanjutnya pasangan peserta diperbolehkan melakukan kampanye mulai 15 Februari, yang akan ditandai dengan deklarasi damai yang harus dihadiri oleh seluruh peserta pemilihan kepala daerah di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

"Tanggal 15 kita kampanye bersama deklarasi damai, untuk menegaskan bahwa kampanye kita lakukan di Kota Bandung harus cinta damai," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018