Makassar (ANTARA News) - Polrestabes Makassar menurunkan tim guna mengejar pelaku penculikan anak bernama Raihanun Mailiki Umar, berusia 1,5 tahun yang diculik orang tidak dikenal di rumahnya jalan Pendidikan Raya, Kompleks IKIP F2 nomor 12, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, siang tadi.

"Tim sudah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang sudah terdeteksi. Kasus ini sementara kita tangani dan dilakukan penyelidikan," papar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Berdasarkan keterangan saksi, awalnya para pelaku menghubungi tante korban bernama Etik (27) melalui telepon untuk mengantarkan barang, sehingga dizinkan datang karena memang seringkali ada kiriman datang dari Kabupaten Bone, Sulsel.

"Ada seorang perempuan menelpon ke Etik, bahwa ada barang kiriman. Karena biasa menerima kiriman dari Bone, dirinya tidak curiga, tetapi ternyata penculik anak," katanya.

Saat pelaku diketahui berjumlah tiga orang, dua lelaki dan satu perempuan ketika tiba di rumah korban kala itu berpura-pura membawa kardus lalu diletakkan didalam rumah karena diizinkan masuk, selang beberapa saat langsung menyekap Etik.

Pelaku langsung memborgol kedua tangan tante korban etik, selanjutnya disekap dengan mulutmnya dipelester menggunakan lakban, bahkan kedua kakinya pun diikat menggunakan sarung yang ada rumah itu agar tidak lari meminta bantuan.

"Karena sudah tidak berdaya, para pelaku yang melihat korban Raihan langsung digendong keluar rumah dan naik ke mobil avansa warna hitam selanjutnya melarikan diri. Barang bukti kardus air mineral disita petugas untuk diperiksa lebih lanjut," tambahnya.

Menindaklanjuti kejadian penculikan itu, polisi dari Polsek Rappocini dibantu tim inafis dari Polrestabes Makassar melakukan olah Tempat Kejadian Perkara guna mengusut perkara tersebut.

Hingga saat ini kondisi rumah korban ramai dikunjungi warga dan sejumlah Pegawai Negeri Sipil setelah menjadi viral di media sosial, karena usai penculikan gambar foto korban langsung disebar pihak keluarga.

Pihak keluarga korban berharap anaknya ditemukan dan polisi bisa menangkap pelaku penculikan sesegera mungkin, mengingat anak tersebut belum mengetahui apa-apa. Pasangan suami istri, Umar Said dan Fatma Mangerang merupakan orang tua korban sangat berharap anaknya dipertemukan kembali.

Diketahui saat penculikan berlangsung kedua orang tuanya sedang bekerja, Umar bekerja di kantor Kementerian Agama Sulsel sementara ibunya Fatma bekerja di BanK BTN sebagai teller.

"Kami berharap kepada kepolisian bisa menemukan anak kami kembali dan menangkap para pelaku itu yang tega menculik anak -anak kami," ucap Umar terlihat sedih.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018