Kinshasa (ANTARA News) - Lima pangkalan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Demokratik Kongo akan ditutup pada akhir Juli menurut misi PBB pada Rabu (19/7).

Penutupan itu dilakukan setelah pengurangan anggaran pasukan penjagaan perdamaian secara keseluruhan yang didesakkan di bawah tekanan Amerika Serikat.

Pangkalan-pangkalan yang semuanya berada di Provinsi Nord Kivu, di perbatasan Rwanda dan Uganda, akan ditutup pada 31 Juli menurut sebuah pernyataan dari misi penjagaan perdamaian MONUSCO.

"Perangkat operasional baru ini termasuk dalam pemrioritasan fleksibilitas dan mobilitas dalam intervensi militer sesuai dengan strategi yang diterapkan departemen operasi penjagaan perdamaian PBB," kata pernyataan MONUSCO yang dikutip kantor berita AFP.

Sistem baru itu akan mencakup "patroli jarak jauh, patroli demonstrasi, pengawasan udara dan pengerahan cepat jika ada insiden keamanan" menurut pernyataan itu.

Wilayah timur RD Kongo yang kaya sumber daya mengahadapi  konflik brutal selama dua dekade.
 
Pasukan penjaga perdamaian PBB sudah berada di RD Kongo sejak 1999 dan operasi di sana merupakan yang terbesar --dan paling mahal-- dari operasi sejenis yang dijalankan PBB.(mu) 



Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017