Kupang (ANTARA News) - Kepolisian Resor Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengerahkan anggotanya untuk mencari Rinta Paul Mukkam (40), wisawatan asal Singapura yang hilang ketika menyelam di Perairan Gillilawa, Pulau Komodo, Kamis (13/6).

"Kepolisian masih fokus melakukan pencarian terhadap korban asal Singapura yang hilang di perairan Gillilawa. Kita sudah mengumpulkan informasi awal dari beberapa saksi namun proses penyelilidikanya masih menunggu proses pencarian korban selesai," kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Dr Supiyanto di Manggarai, Minggu.

Rinta bersama 15 orang wisatawan dari sejumlah negara menyelam di perairan sekitar pulau Komodo untuk menikmati keindahan alam bawah laut Gillilawa.

Para wisatawan menyelam hingga kedalaman lima meter didampingi empat pemandu selam.

"Ketika sudah melakukan penyelaman pertama semua penyelam termasuk korban kembali ke permukaan laut untuk beristirahat. Ketika turun melakukan penyelaman kedua dengan kedalaman dua meter, korban Rinta Paul Mukkam memberi isyarat kepada pendamping tidak ingin didampingi pendamping sehingga korban terpisah dari anggota kelompok penyelam lainnya," kata Kapolres.

Ia mengatakan ketika para penyelam kembali kepermukaan ternyata korban tidak muncul ke permukaan sehingga beberapa pendamping melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, namun korban tidak ditemukan.

"Kuat dugaan korban terseret arus bawah laut yang sangat deras di sekitar lokasi kejadian itu," kata Supiyanto.

Ia menjelaskan berdasarkan informasi yang diperoleh kepolisian, korban Rinta sudah 300 kali menyelam di sejumlah perairan di Indonesia termasuk di perairan Gillilawa.

Sementara itu tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, Polair, TNI AD dan TNI AL serta BPBD Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur masih melakukan pencarian terhadap korban Rinta Paul Mukkam di perairan Komodo.

Hingga hari keempat, korban asal Singapura itu belum berhasil ditemukan.

Pewarta: Bennidiktus Jahang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017