Jakarta (ANTARA News) - Fasilitas Lintasarta Disaster Recovery Center (DRC) 3 yang berlokasi di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, mendapatkan sertifikasi Tier III untuk kategori Tier Certification for Constructed Facilities (TCCF) dari Uptime Institute.

IT Services Director Lintasarta, Arya N Soemali, mengatakan, sertifikasi dari Uptime menunjukan kualitas tinggi fasilitas layanan DRC dari Lintasarta. “Sertifikasi TCCF dari Uptime didapatkan melalui audit ketika DRC dalam kondisi aktif atau berjalan dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Uptime dan berlaku secara global,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

Sertifikasi ini melengkapi fasilitas Data Center Lintasarta lainnya seperti Lintasarta Technopark Data Center yang juga telah tersertifikasi Data Center Tier III untuk kategori Tier Certification for Constructed Facilities (TCCF) dari Uptime Institute.

Sertifikasi ini melengkapi sertifikat Data Center Tier III kategori Tier Certification of Design Documents (TCDD) yang telah didapat sebelumnya.

Lintasarta telah memiliki Data Center dan DRC yang memiliki standar kelas dunia, melalui keberadaan Lintasarta Technopark Data Center dan Lintasarta DRC 3.

Baca juga: (Lintasarta luncurkan fasilitas pusat data baru)

Baca juga: (Startup Kazee resmi bermitra dengan Lintasarta)

Data Center Lintasarta juga telah masuk dalam jajaran empat besar dalam kategori Data Center Technical Breakthrough pada ajang penghargaan Datacloud Asia Awards pada akhir Februari 2017 lalu di Singapura.

Pada kategori tersebut, Lintasarta bersandingan dengan perusahaan penyedia layanan Data Center besar lainnya di tingkat global khususnya Asia yaitu Telin Singapore, Digital Realty, dan Kingsland Data Center.

Lintasarta DRC 3 di Jatiluhur memiliki kapasitas luas 6.000 m2 dipasok oleh dua sumber listrik dari dua provider berbeda yaitu PLN dan Perum Jasa Tirta II untuk meningkatkan availabilitas layanan.

Lintasarta akan memberikan solusi total penyimpanan data yang handal dengan menyediakan layanan colocation, network, dan managed service dengan model bisnis sewa.

Solusi ini membuat pelaku industri dapat mengikuti trend perusahaan global dimana harus fokus kepada bisnis utama dan beralih dari capital expenditure (capex) menjadi operational expenditure (opex).

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017